Mantan juara tinju dunia, Hector 'Macho' Camacho, meninggal dunia pada hari Sabtu (24/11) di sebuah rumah sakit di Ibukota Puerto Rico, San Juan, setelah sebelumnya mengalami masa kritis selama empat hari akibat ditembak oleh orang tak dikenal.
Camacho ditembak pada Selasa (20/11) saat berada dalam mobil yang diparkir di luar toko minuman keras di San Juan. Teman Camacho dan pengemudi mobil itu, tewas di tempat kejadian.
Sementara bagi Camacho, peluru dari penembakan itu telah merusak tiga arteri di lehernya sehingga melumpuhkan aliran darah ke otaknya dan dokter yang menanganinya menyatakan bahwa Camacho telah mati otak pada Kamis (22/11). Pada keesokan harinya, pria yang akrab disapa Macho itu juga sempat mengalami serangan jantung.
"Camacho mengalami serangan jantung pada Jumat malam (23/11) dan dokter kemudian memutuskan untuk mencabut semua peralatan medis yang masih melekat di badannya," kata Dr Ernesto Torres, seperti yang dilansir SBS News (Minggu, 25/11).
Akhirnya, tak lama setelah alat penyambung hidupnya itu dicabut, Macho menghembuskan nafas terakhirnya pada usia yang ke 50 tahun
"Tidak ada lagi yang bisa kami lakukan untuknya," lanjut Torres.
Kematian inipun membawa akhir yang tragis bagi karir petinju yang telah berhasil menggondol gelar juara dunia di tiga kelas berbeda yaitu, kelas ringan super, kelas ringan, kelas welter junior.
Macho adalah petinju yang bersinar di era 1980an. Selama karir bertinju, ia pernah menjajal ketangguhan petinju-petinju papan atas, Oscar De La Hoya, Julio Cesar Chavez, Sugar Ray Leonard, Felix Trinidad, Ray Mancini dan Greg Haugen.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA