Pemerintah diharapkan bisa menggunakan perannya secara maksimal di forum PBB guna melakukan pembelaan terhadap warga Gaza, Palestina yang beberapa hari belakang menerima serangan brutal dari militer Israel.
Demikian dikatakan Ketua Fraksi PKB, Marwan Jafar dalam pernyataan tertulis yang diterima Rakyat Merdeka Online, Minggu malam (18/11).
Marwan sangat prihatin dengan tindakan keji yang dilakukan oleh militer Israel. Makanya, dia sangat berharap krisis Palestina bisa segera diselesaikan dengan diplomasi tingkat tinggi yang melibatkan PBB dan OKI sebagai penengahnya. Selain itu, dia juga meminta agar kedua belah pihak baik HAMMAS maupun Israel segera menghentikan serangannya karena yang menjadi korban adalah warga sipil.
"Gencatan senjata harus dilakukan karena pertempuran yang tidak seimbang ini akan banyak memakan korban dan menyengsarakan rakyat sipil terutama bangsa palestina," imbuh Ketua dewan Pembina Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) itu.
Sementara itu, ratusan orang yang tergabung dalam Gemasaba, organ Underbow PKB menggelar aksi solidaritas dan protes di depan kantor perwakilan PBB dan di depan kantor kedutaan besar Amerika di Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Gemasaba, Ghozali Munir dengan tegas mengatakan mengecam keras aksi brutal Israel yang sudah berlangsung beberapa hari ini. Dengan lantang, dia mengatakan kalau Dewan Keamanan (DK) PBB sudah gagal menciptakan perdamaian dunia.
"DK kemanan PBB sudah gagal menciptakan rasa aman di Palestina, harus ada ketegasan dari PBB untuk melindungi hak-hak muslim Palestina dan menciptakan rasa aman disana," tegas Ghozali.
Berdasarkan nalarnya, kejadian ini adalah serangan yang sangat kejam dan mencederai rasa kemanusiaan dunia. Setiap bangsa harus menentang keras kesewenang-wenangan Israel ini tanpa melihat faktor agama, suku, maupun bangsa.
"Krisis Palestina yang tak kunjung selesai ini adalah tragedi kemanusiaan dunia yang harus dikutuk oleh setiap orang yang merasa bahwa dirinya adalah manusia, kita tidak bisa membayangkan bagaimana mungkin di zaman modern abad 21 ini masih ada kekerasan dan penjajahan fisik terhadap bangsa lain di dunia," demikian Ghozali.
Diketahui, serangan udara Israel telah membombardir berbagai tempat strategis di jalur gaza dalam empat hari terakhir dan telah mengakibatkan 40 orang meninggal dari pihak palestina dan ratusan lainnya luka-luka. Israelpun juga telah menutup akses di tiga pintu masuk Gaza pada hari Jumat dan juga Israel telah menempatkan sekitar 75.000 tentara cadangan di tengah spekulasi akan adanya pertempuran darat. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA