Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mengatakan, keputusan pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sudah final dan dipastikan kembali jatuh ke dalam negeri.
“Soal Inalum, sudah pasti akan jatuh ke dalam negeri untuk dikelola sendiri,” katanya saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Menjawab pertanyaan salah seorang peserta, dia menjelaskan tentang upaya mengambil alih PT Inalum yang selama ini dikelola Konsorsium Pengusaha Aluminium Jepang (NAA) dan kontraknya berakhir pada 2013.
“Untuk tahun ini pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp2 Triliun dan tahun depan akan disiapkan lagi Rp3 Triliun untuk mengambil alih Inalum,” katanya.
Dijelaskan dia, pihak Jepang sebenarnya berusaha keras untuk kembali memperpanjang pengelolaan PT Inalum. Namun keputusan pemerintah pusat telah final untuk tidak lagi diperpanjang.
“Untuk pengelolaan PT Inalum selanjutnya kemungkinan akan diserahkan ke BUMN,” katanya.
Lebih jauh, dengan diputuskannya kontrak pengelolaan PT Inalum , maka perjanjian 70 persen produksi perusahaan harus dikirim ke Jepang tidak berlaku lagi. Akan ada negosiasi ulang termasuk soal harga.
Mengenai bahan baku pembuatan aluminium yang selama ini diimpor, sesungguhnya BUMN punya PT Timah. Namun tidak mungkin mengandalkan produksi dari dalam negeri yakni dari Pulau Bangka Untuk itu PT Timah membeli tambang di Myanmar guna mendapatkan bahan baku alumina yang nantinya akan dikirim ke Inalum. Dengan demikian kebutuhan bahan baku untuk pembuatan aluminium oleh PT Inalum akan terpenuhi.[ant/hta]
KOMENTAR ANDA