post image
KOMENTAR
Hujan deras yang mengguyur Kota pangkalan Bun sepanjang siang hari, tak menghalangi tekad Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi untuk menyambangi lokasi pemukiman transmigran di Kumai Seberang, Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah, Minggu (18/11).

Saat Muhaimin memulai perjalanan dari rumah Bupati Kota Waringin Barat, Ujang Iskandar, langit masih terlihat cerah. Namun setiba di Dermaga Taman Nasional Tanjung Puting, hujan deras menerjang.

Alhasil, rombongan Menteri dan Bupati terjebak hujan deras saat menyusuri sungai Teluk Kumai. Tapi acara harus tetap digelar. Muhaimin pun memerintahkan untuk tetap melanjutkan perjalanan karena teringat dengan para transmigran yang sudah menunggu di lokasi.

"Mereka lebih menderita dibanding kita disini. Dari pagi sudah siap-siap. Ibu-ibu malah sudah memasak. Kalau kita tunda, mereka akan kecewa. Ayo terus bergerak," perintah Muhaimin kepada seluruh rombongan.

Kapal-kapal klotok yang dipakai rombongan menteri pun hanya mampu melaju perlahan menembus hujan deras di teluk Kumai.

Setibanya di pelabuhan kecil Serimbang, perjalanan pun dilanjutkan melalui darat. Dibutuhkan waktu sejam bagi rombongan untuk menuju lokasi transmigtasi Kumai Seberang.

Jalanan tanah yang tergerus hujan menjadi hambatan tersendiri saat melewati hutan sawit seluas 5 ribu hektar milik perusahaan sawit dan para transmigran.

Setelah berkendaraan selama sejam, rombongan Menakertrans pun tiba di lokasi. Meski diguyur hujan deras, masyarakat antusias menyambut rombongan Menteri dengan Tetabuhan Tagonian.

Permukiman Transmigrasi Kumai Seberang merupakan Permukiman Transmigrasi Bina yang penempatannya dilaksanakan pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, dengan total penempatan 275 KK/1.086 jiwa, dengan pola Tanaman Pangan. Permukiman ini telah berkembang cukup pesat

Sebagian besar transmigrannya yang berasal dari pulau Jawa menekuni pekerjaan sebagai petani sawit dengan bekerja sama dengan perusahaan sawit dengan model kerjasama  inti plasma.

Permukiman Transmigrasi Kumai Seberang merupakan salah satu contoh keberhasilan penerapan program re-focussing melalui peningkatan kualitas permukiman yang dititikberatkan pada peningkatan sarana prasarana transportasi, penerangan dan peningkatan perekonomian masyarakat. Hal serupa juga diterapkan pada 50 permukiman transmigrasi bina lainnya, dan harapan ke depan seluruh permukiman transmigrasi dapat berkembang lebih cepat.

"Menyaksikan keberhasilan transmigran yang bercocok tanam, berkebun maupun yang berwirausaha, lega rasanya. Daerah ini tidak akan berkembang seperti sekarang tanpa keringat dan kerja keras transmigran. Terima kasih. Anda semua adalah pejuang-pejuang Indonesia di zaman yang berbeda. Tidak sia-sia menembus hujan lebat tadi," ujar pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, yang akrab disapa Cak Imin ini. [rmol/hta]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa