Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama kemarin (Jumat, 16/11) menelpon Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Dalam percakapan via telepon itu, Obama menegaskan dukungan negaranya kepada Israel yang telah menyiapkan 75.000 tentara pasukan cadangan untuk mengintensifkan serangan berkelanjutan di Jalur Gaza, Palestina.
Karena menurut Obama, Israel berhak untuk membela diri terhadap serangan roket dari militan Palestina di Jalur Gaza. Namun, Obama sangat menyesalkan hilangnya nyawa warga sipil baik dari Israel maupun Palestina.
Begitu penegasan juru bicara Gedung Putih dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Xinhua (Sabtu, 17/11).
Makanya, dalam kesempatan tersebut, Obama mendesak Netanyahu melakukan segala upaya untuk menghindari jatuhnya korban sipil.
Sementara itu, Netanyahu menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Obma dan rakyat Amerika atas investasi AS yaitu, roket Iron Dome dan mortir yang secara efektif telah mengalahkan ratusan roket dari Gaza yang masuk sehingga menyelamatkan nyawa Israel yang tak terhitung jumlahnya.
Serangan roket yang diluncurkan dari Gaza merupakan aksi balas dendam atas tewasnya komandan militer senior Hamas, Ahmad al-Jaabari, akibat serangan udara Israel. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA