post image
KOMENTAR
Langkah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggandeng sejumlah lembaga diprotes. Alasannya, selama ini kinerja Bawaslu dinilai masih belum maksimal.

"Bawaslu ini over acting. Kinerja belum maksimal, tapi sudah mengajak lembaga-lembaga lain (kerjasama)," protes anggota Komisi II DPR, Nurul Arifin, dalam diskusi bertema "Komisioner Versus Birokrat KPU" di Media Center Bawaslu, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (16/11).

"Untuk apa lembaga-lembaga itu diajak Bawaslu? Lembaga-lembaga itu kan juga punya pekerjaan dan kesibukan sendiri," sambungnya.

Nurul kelihatan sangat geram. Makanya, menurut dia lebih baik lembaga yang diketuai Dr Muhammad tersebut dibubarkan.

Setidaknya ada beberapa lembaga yang didapuk Bawaslu untuk menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) Pemilu, yaitu: KPK, PPATK, Komnas HAM, Komisi Yudisial, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), KPI, KIP, Kompolnas, Komisi Kejaksaan, Komnas Perempuan, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang di lakukan di Hotel Arya Duta, Jakarta, Senin (12/11).

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut, dalam rangka suksesnya Pemilu 2014 yang  jujur, adil, langsung, umum dan bebas, rahasia. [rmol/hta]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa