post image
KOMENTAR
Menghadapi kompetisi global yang semakin ketat dalam dunia tenaga kerja, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar memandang perlu adanya instrumen evaluasi pencapaian kompetensi tenaga kerja baik di tingkat nasional maupun regional ASEAN. Salah satunya dengan kompetisi tingkat ASEAN seperti The 9th ASEAN Skills Competition 2012 yang saat ini sedang digelar. Dirinya menghimbau agar penyelenggara pendidikan menerapkan standar kompetensi tingkat internasional dalam materi-materi pembelajarannya. Hal tersebut diungkapkan usai acara pembukaan di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta (14/11).

“Penyelenggara pendidikan, kursus, pelatihan, SMK, universitas, bisa memperhatikan kompetisi ASEAN ini supaya berbagai kurikulum dan standar kompetensi mengikuti standar yang diuji di sini. Supaya tidak ada lagi tenaga kerja lulusan standar Jombang, Mojokerto, Bantul, tapi semua standar ASEAN,” kata Muhaimin

ASEAN Skills Competition merupakan ajang keterampilan anak-anak muda yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Pada 2012 ini, kompetisi diikuti 950 peserta negara-negara anggota ASEAN, minus Myanmar. Indonesia sendiri sudah dua kali menjadi penyelenggara kompetisi, dengan Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai penanggungjawab.

Sebelumnya, Menteri Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan, di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN diharapkan tetap memberi sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi dunia.

Menurut Hatta, ASEAN harus bersatu dalam mengembangkan potensi sumber daya manusianya. Untuk itu perlu ada standarisasi kompetensi SDM antar negara-negara anggota ASEAN yang mengacu pada standar kompetensi dunia. Hal ini dilakukan agar tercipta jembatan ekonomi menuju komunitas ekonomi ASEAN pada 2015 mendatang.

Dalam kesempatan tersebut Hatta mengungkapkan, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, ASEAN berkomitmen memperluas kerjasama ekonomi dan perdagangan. Wujudnya, tanggal 17 November 2012 besok di Phnom Penh, Kamboja, akan diselenggarakan ASEAN Summit ke-20. Dimana pemimpin negara-negara anggota ASEAN akan membuat kesepakatan kebijakan ekonomi kawasan yang komprehensif, menuju perjanjian perdagangan bebas dunia yang bukan hanya antar negara ASEAN. Oleh karena itu perlu standarisasi kompetensi agar SDM di ASEAN memiliki daya saing dengan dunia internasional.

“Melalui standarisasi yang kita kembangkan, diharapkan kita punya kemampuan yang sama di antara negara ASEAN dalam kompetensi skill labour kita,” pungkas Hatta. [rmol/hta]
 

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi