Perlakuan Polisi Diraja Malaysia yang memperkosa Tenaga Kerja Wanita bukti nyata bahwa negeri jiran itu tak lagi menghargai bangsa Indonesia.
"Ini sudah melecehkan Indonesia sebagai suatu bangsa, karena yang melakukan pemerkosaan tersebut adalah aparat negara Malaysia. Jelas ini adalah bukti Malaysia tidak ada Penghormatan seujung kuku pun kepada Indonesia," ujar Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning melalui pers rilis yang diterima redaksi (Kamis, 15/11).
Jika dirunut kebelakang, lanjut Ribka, kejadian pemerkosaan ini bukanlah yang pertama, bahkan kejadian ini dan kejadian-kejadian yang dialami oleh TKI sudah tidak bisa terhitung dengan jari. Mulai dari penyiksaan, pembunuhan hingga tentang jual beli organ tubuh mayat TKI kita di Malaysia.
"Malaysia Bersalah? Ya. Tapi pertanyaannya siapakah yang lebih bersalah dari Malaysia? Jawabannya adalah Pemerintah Indonesia, yang dipimpin oleh seorang jendral yakni Presiden SBY," jelas Ribka.
Politikus PDI Perjuangan ini menilai SBY telah gagal dalam melindungi rakyatnya. Sebab, Pemerintah SBY menjadi bersalah karena pemerintahan hanya mau menikmati uang dari keringat TKI, tetapi tidak bergeming ketika TKI disiksa, diperkosa dan dianiaya.
"Bahkan cenderung mengabaikan hanya karena lebih mengedepankan pendapatan negara dari pengiriman TKI walaupun TKI tersebut dipenuhi airmata dan darah," keluhnya.
Ribka meyakini bahwa peristiwa tragis tersebut, akan terus terjadi jika Indonesia tidak menarik seluruh TKI kita yang ada di Malaysia. Untuk itu Pemerintah harus tegas untuk segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
"Jika pemerintah tidak melakukan hal tersebut, maka Presiden Indonesia lebih biadab dari Malaysia. Jangan menjadikan bangsa ini jadi bangsa pecundang hanya karena ketidak- tegasan dan keberanian kepala negara mengambil sikap," demikian Ribka. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA