Sambut Tahun Baru Islam, umat Islam di Pamekasan, Madura, menggelar pawai obor. Salah satu warga yang menggelar acara itu adalah warga Desa Blumbungan dan warga Desa Trasak, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Rabu malam (14/11).
"Pawai obor ini sengaja kami gelar untuk memeriahkan pergantian tahun, sekaligus sebagai salah satu syiar Islam pada masyarakat," kata salah seorang warga Desa Blumbungan, Achmad Zaini.
Zaini merupakan satu dari ratusan warga Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, yang ikut merayakan pergantian Tahun Baru Islam dengan menggelar pawai obor.
Warga ini tidak hanya menyalakan obor, akan tetapi juga ada yang membawa lampu lampion. Mereka selanjutnya berkeliling desa, sambung membacakan shalawat Nabi dipandu oleh beberapa orang ustad dan sesepuh di desa itu.
Menurut Zaini, pawai obor saat pergantian malam Tahun Baru Islam sudah biasa dilakukan warga di desa itu.
"Setiap tahun kita memang merayakan pergantian Tahun Baru Islam dengan menggelar pawai obor seperti ini," kata Zaini.
Di antara barisan warga yang mengikuti pawai obor ini, tidak sedikit anak-anak remaja dan usia sekolah bergabung bersama mereka.
Shalawat 'thalaal badru' merupakan salah satu shalawat yang sering dinyanyikan para peserta pawai obor di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan ini.
Selain di Desa Blumbungan dan Desa Trasak, pawai obor menyambut Tahun Baru Islam 1434 Hijriah ini juga digelar di Pademawu, Pamekasan.
Berbeda dengan pawai obor di Kecamatan Larangan, pawai obor yang digelar warga Pademawu ini hanya berjumlah belasan orang.
Akan tetapi, meski jumlah warga yang menggelar pawai sedikit, penampilan mereka terkesan unik dan menarik, sehingga menjadi perhatian warga disepanjang jalan yang mereka lalui.
"Kami sengaja menggelar kegiatan pawai obor meskipun jumlah pesertanya sedikit, sebagai bentuk semangat kepada kaum muda agar bangsa dengan tahun Islam, sekaligus sebagai bentuk syiar agama kepada masyarakat disini," kata tokoh pemuda di desa itu, Achmad Fawaid. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA