Sejumlah santri Pondok Pesantren Darul Akhfiya yang diungsikan di gedung Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mulai terserang sakit.
"Ada yang sampai sakit, mirip terkena masuk angin. Dan, saat ini sudah ditangani dokter," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Nganjuk Agus Irianto di Nganjuk, Rabu (14/11).
Agus menyebut, santri yang sakit itu bernama Azis Deni Bachtiar (18). Ia adalah santri dari Solo yang datang untuk mengaji di tempat tersebut.
Untuk mengantisipasi adanya santri yang sakit lagi, Agus sudah menempatkan petugas medis yang siap selama 24 jam. Mereka ditugaskan mengawasi kesehatan para santri. Sejumlah obat-obatan untuk sakit ringan yang sudah disiapkan seperti obat sakit kepala, minyak, dan obat lain.
Ia juga mengatakan, BPBD juga sudah melakukan pendataan pada seluruh penghuni pondok. Ada 49 penghuni pondok, termasuk pengasuh yang saat ini ditempatkan di gedung tersebut.
Namun, ia menyebut tidak berani memulangkan mereka. Dikhawatirkan, jika dipulangkan ke pondok di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, akan menimbulkan konflik lagi. Pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari polisi tentang status mereka.
"Kami tidak berani memulangkan mereka. Kami menunggu dengan pasti keputusan polisi," tuturnya.
Ia menyebut, posisi para santri itu saat ini memang dianggap sebagai pengungsi, karena bencana sosial. Mereka terpaksa diungsikan karena adanya konflik antara pondok dengan warga, yang tidak menginginkan berdirinya pondok tersebut di daerah mereka.
Untuk keperluan sehari-hari, Agus mengatakan sudah disediakan baik untuk makanan maupun tempat tinggal. Makanan diberikan oleh pemerintah daerah yang dijatah tiga kali satu hari.
Menyinggung tentang keluarga dari para santri yang datang menjenguk, Agus menyebut sudah ada sejumlah keluarga yang datang di antaranya dari Mojokerto. Selain itu, sejumlah pengurus pondok yang saat kejadian tidak di lokasi juga datang mengunjungi mereka.
Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, mereka juga melakukan pendataan. Diharapkan, dengan itu ada data pasti siapa yang berkunjung.
Sekitar 49 santri dari PP Darul Akhfiya di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, terpaksa dievakuasi. Warga menolak keberadaan pondok itu, karena dinilai tertutup.
Aktivitas di pondok itu dinilai warga tidak wajar. Selain tertutup, para santri juga diajarkan ilmu bela diri. Warga juga resah, karena santri di tempat itu sering datang bergantian dengan jumlah yang tidak tentu. Dikhawatirkan, pondok itu merupakan jaringan teroris. Terlebih lagi, para penghuni juga masih remaja, setingkat pelajar SMP-SMA.
Polisi sampai saat ini masih berjaga di lokasi pondok. Tempat itu juga masih dipasangi garis polisi, yang menandakan bahwa yang tidak berkepentingan dilarang masuk. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA