Kepala Bidang Evaluasi dan Diseminasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Wisler Manalu mengaku map warna coklat yang ia tenteng dan tidak jadi diserahkan kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah dokumen pengadaan.
Tapi, pengadaan dalam proyek apa, anak buah Menteri Andi Alvian Mallarangeng itu tidak menjelaskannya.
"Hanya dokumen pengadaan. Hanya Prosesnya saja. Enggak ada apa-apa," kata dia sambil berjalan tergesa-gesa melintasi Jalan Rasuna Said Kuningan Jakarta sesaat lalu (Rabu, 14/11) Saking tergesa-gesanya, Wisler melintas di jalan depan kantor KPK tanpa melewati jembatan penyebrangan.
Wisler yang juga ketua panitia lelang Hambalang ini berkelit saat ditanyakan secara lebih detail mengenai proyek yang berbiaya Rp 2,5 trilliun itu.
"Kita gak paham lah, kita ini hanya pelaksana. Gak ada, gak ada informasi yang baru," elaknya.
Selain DK siapa yang terlibat?
"Wah gak tahu saya, gak ngertilah gak paham lah. Kita ini kan hanya pelaksana," jawabnya
Bapak dikabarkan jadi tersangka?
"Wah gak ada," terang dia
Pak wafid kan dikorbanin?
"Waduh gak tahu saya," katanya sembari berlalu.
Nama Wisler Manalu sempat santer diberitakan sebagai calon tersangka bersama Deddy Kusnidar dalam kasus Hambalang. Sebagai Ketua Panitia Lelang, Wisler mempunyai peran penting dalam mengurusi proyek senilai Rp 2,5 triliun tersebut. Bahkan Wisler-lah yang bisa berhubungan langsung dengan para kontraktor yang mengikuti tender yang akhirnya di menangkan oleh Adhi Karya tersebut. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA