post image
KOMENTAR
  Politisi senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait menantang capres yang terpilih pada 2014 melepas atributnya sebagai pemimpin partai politik. Sebagai presiden mestinya menunjukkan diri sebagai pemimpin semua golongan.

"Kalau sudah terpilih jadi Presiden, dia harus melepaskan jabatan apapun dari parpol pendukungnya. Supaya dia berpikir dan bertindak untuk semua golongan dan semua kelompok. Dengan demikian, menteri-menteri pun demikian, Gubernur, Bupati, dan seterusnya," kata Sabam Sirait di Jakarta, tadi malam.

Menurut ayah politisi PDIP Maruarar Sirait ini, orang yang paling bertanggung jawab atas keadaan Indonesia sekarang ini adalah para pemimpin Negara mulai dari dari Presiden, Menteri-menteri, Gubernur, Bupati, Wali kota, dan seterusnya. Para anggota DPR juga dapat disebut pemimpin dalam konteks mencari solusi masalah negara dan bangsa.

"Kalau mau lebih jujur lagi, yang paling bertanggung dari semua pemimpin adalah Presiden. Seorang Presiden, apalagi hasil pemilihan langsung, sebenarnya dapat mengambil tindakan apapun asalkan untuk kepentingan rakyat. Presiden, atas nama rakyat bisa memilih menteri bukan perwakilan partai politik, bisa mengganti menteri yang tidak berbobot, apalagi terindikasi korupsi, walaupun menteri itu dari parpol," ujarnya.

Presiden, kata Sabam, bisa memaksa melakukan negosiasi ulang perjanjian utang dan investasi dengan negara lain dan pengusaha asing yang dilakukan pemerintah terdahulu dan ternyata merugikan rakyat. "Presiden bisa bertindak tegas pemerintah asing yang mengklaim wilayah Indonesia dan kekayaan budaya Indonesia. Apa yang tidak bisa dilakukan presiden atas nama rakyat? "katanya.

Karena itu, Sabam menilai sangat penting capres terpilih 2014 berani melepas atributnya di partai politik. "Masalahnya, Presiden itu benar-benar memikirkan kepentingan rakyat, mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi, golongan, dan kelompoknya?" tambah dia.  [rmol/hta]


PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa