MBC. Ratusan warga Desa Buddagan, Pamekasan, Madura, memrotes pembangunan salah satu pondok pesantren di wilayah itu, Selasa.
Aksi ini dilakukan karena pembangunan pondok itu menutup akses jalan desa. Warga berduyun-duyun mendatangin pondok itu dan meminta pengasuh pondok pesantren tersebut menghentikan pembangunan.
"Jangan lanjutkan pembangunan pondok, karena ini jalan raya," teriak salah seorang warga, Supiah.
Warga menjadi emosi, karena dengan penutupan akses jalan desa untuk pembangunan pondok pesantren itu, mereka terancam terisolasi. Warga yang terdiri dari laki-laki dan perempuan mengancam akan menghancurkan lokasi pondok, jika pembangunan tetap dilanjutkan.
"Kalau pembangunannya tidak menutup akses jalan umum, kami setuju. Silahkan saja melakukan pembangunan," kata warga lain di desa itu.
Pondok pesantren yang hendak dibangun itu adalah pesantren Nurul Karomah, terletak di Dusun Kedungdung, Desa Buddagan, Kecamatan Pademawu.
Menurut warga, pesantren ini tergolong baru. Pengasuh pondok itu sebenarnya bukan merupakan keturunan kiai. Awalnya ia hanya merupakan paranormal dan kemudian ia membangun kamar pondok dengan jumlah banyak.
Warga sekitar juga tidak mengetahui pasti, Haji Nurul memiliki santri, seperti pesantren kebanyakan yang ada di Pamekasan pada khususnya dan Madura pada umumnya.
Suasana di rumah Haji Nurul pengasuh pondok pesantren Nurul Karomah ini, memang terkesan berbeda dengan pengasuh pondok pesantren lain yang ada di Pamekasan. Rumahnya sangat mewah, dan tidak terlihat adanya santri.
Menanggapi tuntutan warga itu, Nurul mengatakan, masalah penutupan jalan itu sebenarnya telah mendapatkan persetujuan warga, namun entah mengapa saat ini mereka menolak.
Sementara, akibat protes ratusan warga ini, pembangunan pondok pesantren milik Haji Nurul itu akhirnya dihentikan. Namun, jika pembangunan dilanjutkan, warga mengancam akan melakukan aksi lanjutan.[ant/hta]
KOMENTAR ANDA