
Hal itu seperti dikatakan oleh Duta Besar Uni Eropa di Indonesia, Julian Wilson dalam Konferensi Internasional tentang pemulihan dan persiapan terhadap bencana yang berlangsung hari ini (Senin, 12/10).
"Dalam soal penanggulangan bencana, Indonesia bukanlah pihak yang belajar kepada dunia luar, melainkan Indonesialah yang mengajarkan kepada dunia luar" kata dia di Hotel Pullman, Jakarta.
Julian lalu menyebutkan sejumlah keberhasilan Indonesia dalam menanggulangi bencana. Sebut saja, seperti penanggulangan yang terjadi di wilayah Jogja dan Aceh. Atas hal ini, Julian juga mengapresiasi kesigapan pemerintah Indonesia dalam mengatasi bencana.
"Keberhasilan ini disebabkan oleh kuatnya kepemimpinan dan kordinasi pemerintah Indonesia dalam menghadapi bencana. Hal inilah yang perlu dunia luar pelajari dari Indonesia, dan harus coba diterapkan dalam bencana di negara-negara lain, seperti Haiti misalnya," lanjutnya.
Sebagai organisasi yang ikut memprakarsai perdamaian di Aceh, Uni Eropa juga merasa perlu untuk ikut membangun dan merekonstruksi Aceh pasca tsunami.
"Uni Eropa ikut memprakarsai perdamaian di Aceh sehingga ada perjanjian Helsinski. Ini menunjukkan bahwa kami (Uni Eropa) telah bermitra sejak lama dengan Indonesia. Inilah mengapa kami ikut berkontribusi dalam pembangunan di Aceh pasca tsunami," demikian Julian. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA