Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Soekarno-Hatta di Istana Negara, Jakarta kemarin, (Rabu, 7/11).
Tapi, sayangnya, Kepala Negara tidak menyerap dan mempraktikkan gagasan dan pemikiran Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia itu.
"SBY memberikan gelar pahlawan kepada Bung Karno dan Bung Hatta sambil mengkhianati cita-cita Proklamasi 45," ungkap pentolan Petisi 28 Haris Rusly (Jumat, 9/10).
Pada bagian lain, tegas Haris, SBY sangat bangga berpidato tentang demokrasi liberal yang merupakan software politik neokolim, dengan menggelar Bali Democracy Forum, yang dihadiri oleh belasan kepala negara.
Tapi sayangnya lagi, sambung Haris, SBY malu mengkampanyekan Pancasila sebagai Piagam Universal yang melandasi hubungan antarmanusia dan bangsa-bangsa di dunia, yang dulu pernah dipidatokan Bung Karno di PBB dan Kongres Amerika. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA