Anggota Komisi XI DPR, Achsanul Qosasi membantah pernah memeras perusahaan milik negara. Tapi, meski namanya tercemar, dia tak berniat menuntut balik Menteri BUMN Dahlan Iskan. Pasalnya dia sudah kalah telak 3-0 dengan mantan Dirut PLN itu.Hal itu disampaikan Achsanul di ruang wartawan Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta (Jumat, 9/11).
"Saya tidak akan mampu melawan Pak Dahlan. Saya sudah kalah posisi dengan Pak Dahlan. Apa yang dilakukannya sudah dianggap benar oleh rakyat. Berbeda dengan DPR yang selalu salah di mata rakyat. Ibarat pertandingan sepakbola, Pak Dahlan sudah unggul 3-0 sementara pertandingan belum dimulai," ujarnya.
Politisi partai Demokrat ini lebih menyarankan DPR dan BUMN sama-sama introspeksi dan berbenah diri.
"Jadi saya akan introspeksi diri saja dengan tetap meminta Pak Dahlan untuk membuktikan tuduhannya. Karena saat ini vonis pengadilan rakyat sudah jatuh menimpa saya dan teman-teman DPR," akunya.
Meski begitu ia menyakini, Dahlan punya niat baik dengan melaporkan hal tersebut.
"Saya yakin Pak Dahlan punya niat baik tanpa pamrih. Cuma saya lihat caranya yang kurang baik. Istilah 'pemerasan' itu menggegerkan ulu hati anggota DPR, yang sekarang bersiap untuk bertarung di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing, termasuk saya. Mudah-mudahan masalah ini cepat selesai dan jelas," harapnya.
Sebelumnya dua nama dilaporkan Dahlan Iskan pada Badan Kehormatan (BK) DPR pada Senin (5/11). Kedua orang yang diduga memeras BUMN itu adalah adalah adalah IL dan S.
Sedangkan lima nama tambahan lainnya diserahkan pada Rabu (8/11) ke BK DPR.
Nah, saat ini kabar yang beredar di kalangan wartawan, kelima nama itu adalah AQ, ATP dan LM dari Fraksi Partai Demokrat; ARW dari Fraksi PDI Perjuangan; serta MIE dari Fraksi PAN. Sementara yang dipuji adalah Z dari Fraksi PKS. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA