Bersamaan dengan kemenangan Barack Obama, militer AS berhasil membunuh Komandan Al Qaeda.
Adalah Adnan Al Qathi, pria yang juga buron atas pemboman kedubes AS di Sanaa pada akhir 2008, yang berhasil ditewaskan semalam (Rabu, 7/11). Ia tewas bersama dua orang pengawalnya, Rabbie Lahib dan Radwan Al Hashidi dalam sebuah operasi serangan pesawat tak berawak yang dilakukan militer AS.
Operasi itu menargetkan kelompok Al Qaeda di pinggiran ibukota Yaman, Sanaa.
Seorang pakar kelompok Islam Sanaa, Abdulrazzak Al Jamal mengatakan, sebelumnya, pesawat tak berawak itu terlihat mengelilingi wilayah Sanaa selama tiga hari terakhir.
"Hal itu saya dapatkan setelah saya menginterogasi beberapa warga, setelah serangan udara itu terjadi," kata Al Jamal, seperti yang dikutip Xinhua (Kamis, 8/11).
Serangan itu terjadi di daerah terpencil sekitar 40 km sebelah tenggara dari Sanaa. Serangan udara tersebut adalah serangan udara kelima oleh pesawat tak berawak AS di Yaman yang menargetkan basis Al Qaeda dalam waktu kurang dari sebulan.
Dalam kurun waktu itu, sekitar 23 anggota Al Qaeda, termasuk komandan senior, Adel al-Abab, tewas.
Amerika Serikat telah meningkatkan serangan pesawat tak berawak sejak Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi, berkuasa Februari lalu.[arp]
Mau Nonton Linkin Park, Seorang Wanita Tertimpa Billboard Hingga Tewas
Jum'at, 09 November 2012 , 01:23:00 WIB
Laporan: Shoffa A Fajriyah
RMOL. Hembusan angin yang kencang membuat sebuah papan reklame atau billboard di luar stadion Green Point di Cape Town jatuh, kemarin (Rabu, 7/11).
Peristiwa ini membuat seorang wanita yang akan menonton konser band rock Amerika Serikat, Linkin Park di Cape Town meninggal.
Sebagaimana yang dilansir Reuters (Kamis, 8/11), selain wanita naas itu, sembilan belas orang cedera akibat peristiwa itu. Dua belas dari mereka pun dilarikan ke rumah sakit.
"Seorang wanita yang terluka parah dan meninggal, setelah dibawa ke rumah sakit," kata Jurubicara Kota Cape Town, Kylie Hatton.
Linkin Park dalam sebuah pernyataan resmi di situsnya mengatakan, mereka menyampaikan kesedihan yang mendalam dan perhatian bagi para korban yang luka.
"Linkin Park juga turut belasungkawa yang tulus kepada keluarga penggemar yang meninggal," sambung keterangan resmi tersebut. [arp]
Presiden Tak Pernah Minta Pertimbangan BNN sebelum Memberikan Grasi
Jum'at, 09 November 2012 , 07:30:42 WIB
Laporan: Zulhidayat Siregar
RMOL. Presiden SBY dinilai tidak mengambil pelajaran dari kontroversi pemberian grasi kepada terpidana kasus narkoba asal Australia, Corby beberapa saat lalu. Sehingga tetap memberikan hal yang sama kepada terpidana lainnya, seperti Ola.
Mantan Kepala Harian Badan Narkotik Nasional Togar Sianipar sejak awal tidak setuju terhadap pemberian grasi kepada Corby. "Kalau kita yang prihatin, ini sangat serius terhadap lost generatisan, kita sangat tidak setuju," katanya pagi ini di TVOne.
Togar mengatakan, sebelum memberikan grasi, mestinya presiden SBY meminta pertimbangan kepada banyak pihak. Karena belakangan ini katanya, BNN tidak pernah dimintai pertimbangan lagi.
"BNN tidak ada (dimintai) lagi. Karena BNN akan selalu menolak. Dari dulu menolak. BNN merasa tidak pernah dimintai pendapat. Mestinya bukan hanya alasan yurisidis, kemanusian, tapi bagaimana perilaku (terpidana narkoba) di penjara (sebagai pertimbangan sebelum memberikan grasi)," ujarnya.
Misalnya kasus terakhir, pemberian grasi kepada Ola, yang belakangan diketahui ternyata masih menjalankan bisnis narkoba dari balik jeruji. Sementara Mahkamah Agung yang dimintai pertimbangan, Togar mempertanyakan, sejauhmana mengetahui perilaku tahanan narkoba di Penjara.
"Makanya Kenapa tidak meminta pertimbangan kepada BNN, sebagai satu-satunya lembaga yang dibentuk pemerintah untuk menangani P3GN, pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P3GN)," tegas pensiunan jenderal polisi bintang tiga ini. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA