Korupsi di Indonesia sudah mendarah daging. Agar tidak terus berkembang, hukuman terhadap pelaku korupsi harus diperberat.
Demikian disampaikan anggota Badan Kehormatan (BK) DPR, Anshari Siregar saat mendampingi Ketua BK DPR, M Prakosa dalam jumpa pers yang digelar di ruangannya, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta (Kamis, 8/11).
Jumpa pers ini digelar untuk merespon langkah Dahlan Iskan yang memberikan data tambahan soal pemeras BUMN. Data tambahan ini dilakukan kemarin. Dalam data tersebut, Menteri Dahlan menyebut enam nama lagi oknum anggota DPR pemeras BUMN.
Apa yang dilakukan Dahlan, sambung Anshari, telah membuka aib bahwa ada yang tidak beres di lembaga DPR.
"Sudah ada yang membuka (laporan Dahlan), dan ini momen yang baik bagi kita DPR. Selanjutnya, BK akan panggil tiga direksi (yang diduga mengetahui pemerasan di BUMN) setelah reses," jelasnya.
Intinya, Anshari angkat topi terhadap sikap Dahlan Iskan. Tapi, alangkah baik jika Dahlan melaporkan kasus ini ke Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). "Pak Dahlan laporin donk ke KPK," tutupnya. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA