post image
KOMENTAR
Lumpuhnya antisipasi dan lemahnya kerja-kerja Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan intelijennya menjadi penyebab maraknya kerusuhan di berbagai daerah.

Begitu disampaikan pengamat politik Ahmad Rizal kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (8/11), menanggapi bentrok antar warga yang belakangan ini menjadi tren.

Sore tadi kerusuhan terjadi antara Warga Kampung Buyut Udik dan warga Kampung Kesumadadi, Bekri, Lampung Tengah. Sebanyak 7 rumah warga terbakar dalam bentrok yang dipicu oleh pencurian sapi ini.

Sebelumnya bentrok warga terjadi di kawasan pertokoan Batu Merah Kota Ambon. Tiga orang terkena sabetan senjata tajam akibat bentrok yang terjadi Kamis (1/11) pekan lalu itu. Pangkalan ojek dan satu angkot dirusak dalam bentrokan ini. Sabtu pekan lalu (3/11), bentrokan terjadi antar warga di Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan. Bentrok melibatkan warga Desa Baliase dengan Desa Mappideceng sekitar pukul 18.30 Wita. Bentrok juga terjadi antara warga Desa Agom, Kecamatan Kalianda dengan warga Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Tengah. Dalam bentrok yang berlangsung tiga hari sejak Sabtu (27/10) ini, sekitar 166 rumah warga dibakar massa, 11 sepeda motor, 1 mobil minibus dan 2 mobil jeep juga dibakar. Korban tewas menurut data Polda Lampung sebanyak 12 orang.

Ahmad Rizal menilai rangkaian persitiwa itu menjadi bukti kalau Jenderal Timur Pradopo mengingkari janjinya untuk mengefektifkan kerja-kerja intelijen yang disampaikan pada saat diangkat menjadi Kapolri.

"Saya menduga adanya faktor pembiaran atas kasus-kasus ini," imbuhnya.

Bahkan patut dicurigai, lanjutnya, berbagai kejadian itu adalah faktor kesengajaan untuk mendiskreditkan nama Menkopolhukam Djoko Suyanto, yang punya kans kuat untuk maju sebagai calon presiden pada Pilptres 2014.

"Dugaan ini akan patah jika stabilitas keamanan segera ditingkatkan atau bahkan pemangku kebijakan haruslah segera membuat peta rawan konflik sekaligus pola penanganan dan pengantisipasianya.

"Ini merupakan kerja berat buat Pak Djoko untuk menjaga stabilitas nasional agar menjadi lebih kondusif. Jika Menkopolhukam gagal dalam menjaga stabilitas, maka jangan salahkan dukungan terhadap beliau akan mulai hilang untuk pencapresan ke depan," demikian Ahmad Rizal. [rmol/hta]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa