post image
KOMENTAR
Intensitas rendah dan belum meratanya hujan di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menyebabkan masa tanam pertama (MT1) mundur.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Mulyo Cingebul Kecamatan Lumbir, Sutimin Ali Fahrur mengatakan pengolahan lahan MT1 biasanya dimulai pada akhir Oktober dan awal November. Namun karena intensitas hujan masih rendah maka sawah tadah hujan masih banyak yang kering.

“Masa pengolahan lahan dipastikan mundur. Namun kami tetap menganjurkan agar petani tetap menyiapkan persemaian padi,” jelasnya, Kamis (8/11).

Gapoktan dan Dinas Pertanian menganjurkan petani menebar benih sebelum 15 November 2012. Sebab, mundurnya jadwal penyemaian akan berpengaruh terhadap masa awal MT2 yang diprakirakan tiba sekitar pertengahan Maret 2012.

“Sawah tadah hujan pada MT2 sangat bergantung pada curah hujan. Jangan sampai pengalaman tahun lalu terulang. Saat itu kami terlambat tanam sehingga bencana kekeringan melanda sebagian besar lahan tadah hujan,” ujarnya.

Sementara, Analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Teguh Wardoyo mengatakan hujan diprakirakan sudah merata pada pertengah November 2012. Intensitasnya pun sudah meningkat sehingga diprakirakan sudah cukup untuk memulai pengolahan lahan sawah.

“Di daratan Australia telah muncul daerah pusat tekanan rendah yang tekanan udaranya saat ini telah mencapai 1.008 milibar, sehingga memicu pertumbuhan awan hujan di wilayah selatan ekuator,” jelas Teguh.

Selama Oktober curah hujan khusus untuk Cilacap terpantau di bawah normal karena hanya tercatat sebanyak 108,5 milimeter. Dalam kondisi normal curah hujan mencapai 300-400 milimeter. [rmol/hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas