
Pasalnya, PDIP memilih tidak berkoalisi dengan partai manapun dalam mengusung pasangan itu.
Menurut analis politik Point Indonesia, Karel Harto Susetyo, keputusan itu dilatarbelakangi kemenangan Jokowi-Ahok di Pilkada DKI Jakarta.
"Tapi, Jokowi effect ini bikin over confidence," sambungnya.
Pasalnya, kondisi geopolitik di Jabar sangat berbeda dengan yang ada di Jakarta. Apalagi, Rieke-Teten sama-sama berasal dari Garut. Sehingga tidak tercipta ada keseimbangan basis kekuatan, misalnya Priangan dengan Pantura.
Dan bukan tidak mungkin, pasangan Rieke-Teten akan mengulangi kegagalan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang berasal dari suku yang sama, Betawi. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA