Hari ini rakyat Amerika Serikat secara serentak di seluruh negara bagian menentukan pilihannya dalam pemilihan presiden.
Tapi, bagi warga di Florida dan Chicago, udara dingin dan potensi munculnya badai susulan setelah badai Sandy yang melanda wilayah utara Amerika membuat warga lebih memilih berlindung di rumah daripada menggunakan hak pilihnya.
Meski begitu, di Oakland, San Francisco, warga sudah mengantre sejak pagi untuk memilih presiden jagoannya.
"Sebagai orang kulit hitam, saya harus memilih. Ini penting. Dan saya pilih Obama," ujar seorang tua bernama Tommy Jones yang sudah menunggu 10 menit untuk memberikan suaranya di sebuah gereja baptis yang digunakan sebagai tempat pemungutan suara.
Sedangkan di Chicago, kota asal Barack Obama, diyakini capres independen itu akan menang telak.
"Saya pilih Obama," ujar seorang pemilih bernama Tim Glisson seperti dilansir afp.com. "Saya pilih dia karena karakternya menyenangkan. Dia selalu melakukan hal yang benar."
Hal itu diamini oleh pemilih lain bernama Sandra Rendrich.
"Pertama, karena saya tidak pernah menjadi seorang republikan. Kedua, saya yakin presiden membutuhkan waktu lebih dari empat tahun untuk menyelesaikan apa yang telah dia lakukan. Obama juga presiden terlucu yang pernah kita punya," timpalnya.
Sedangkan di lumbung kemenangan Romney di Miami, seorang pemilih keturunan Kuba, Ruben Salazar menyatakan bahwa gedung putih membutuhkan perubahan. Karenanya dia memilih Mitt Romney.
"Saya butuh pekerjaan untuk istri, anak dan masa depan yang lebih baik untuk cucu saya. Makanya saya pilih Romney," ujarnya.
Amerika Serikat memang memiliki wilayah-wilayah yang secara jelas dapat diidentifikasikan sebagai lumbung suara baik bagi Partai Demokrat maupun Republik. Meskipun begitu, wilayah-wilayah yang masih di dominasi oleh 'swing voters' seperti Ohio akan sangat menentukan siapa yang akan duduk di kursi orang nomer satu di Amerika.
Rakyat Amerika juga banyak yang menggunakan media sosial untuk memamerkan aktivitas memilihnya seperti 'check-in' di foursquare untuk menunjukkan di TPS mana dia memilih dan bahkan meng-upload ke instagram foto kertas suara yang telah dicoblos. Aksi ini adalah ilegal di beberapa negara bagian. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA