Korban banjir di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, masih membutuhkan bantuan, terutama bahan makanan.
"Saat ini, para korban banjir sangat membutuhkan bantuan bahan makanan, seperti beras dan mie instan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serdang bedagai Jono Walker Manik, di Sei Rampah, Selasa.
Menurutnya, paket bantuan bahan makanan dari pemerintah dan berbagai kalangan sudah banyak yang masuk ke Posko penanggulangan bencana banjir Serdang Bedagai yang dikoordinir Pemkab setempat.
Namun volume bantuan makanan yang masuk, kata dia, diperkirakan masih relatif kurang jika dibandingkan dengan jumlah korban banjir.
Ia menjelaskan, hampor 2.000 kepala keluarga atau lebih dari 5.000 jiwa di tiga kecamatan di Serdang Bedagai sejak Minggu (3/11) hingga saat ini masih bertahan di sejumlah titik lokasi pengungsian.
Disampaikan dia, para korban banjir umumnya masih belum memungkinkan untuk kembali ke rumah mereka masing-masing karena wilayahnya masih terendam air berkisar antara satu meter hingga dua meter.
"Ketinggian air banjir di sebagian besar permukiman penduduk masih berkisar antara satu meter hingga dua meter," ujarnya.
Salah satu kawasan permukiman penduduk yang tergolong cukup parah masih terendam banjir adalah di sekitar pinggiran daerah aliran Sungai Rampah, di Kecamatan Sei Rampah.
Sejak perkampungan mereka terendam banjir, katanya, praktis para korban banjir nyaris tidak bisa melakukan aktivitas di rumahnya masing-masing.
Untuk membantu warga korban banjir, pihak Pemkab Serdang Bedagai hingga kini masih membuka dapur umum di beberapa lokasi.
Di Posko inti Tanggap Bencana Kecamatan Sei Rampah juga telah dioperasikan mobil layanan dapur umum dan mobil pengolahan air bersih yang merupakan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatera Utara. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA