post image
KOMENTAR
Gendo Suwardane, aktivis 98 dari Universitas Udayana yang kini menjadi Direktur Walhi Bali, dianiaya oleh sejumlah orang tak dikenal. Pemukulan yang dialami Gendo diduga terkait sikap dia yang menolak penunjukan sebuah perusahaan untuk mengelola Lahan Mangrove yang kuat beraroma nepotisme dari kerabat salah satu pejabat di Bali.

"Penganiayaan ini menunjukan bahwa 14 tahun reformasi sama sekali tidak membawa negara ini menjadi lebih baik dan beradab. Untuk kesekian kalinya negara dengan vulgar melalui tangan-tangannya mempertontonkan kekerasan terhadap rakyat," ujar aktivis 98, Adian Napitupulu dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Senin (5/11).

Atas penganiayaan yang dialami mantan ketua PBHI Bali ini, Adian menyerukan agar para aktivis 98 dan seluruh pejuang demokrasi merapatkan kembali barisan dan membangun kembali gerakan rakyat untuk menyelesaikan hutang-hutang perubahan yang hingga kini belum terselesaikan.

Sekaligus juga, katanya, membersihkan negara ini dari aparatur negara yang gemar menganiaya rakyatnya dengan berbagai cara.

"Peristiwa ini menjadi peringatan keras pada seluruh rakyat Indonesia khususnya bagi para pejuang demokrasi bahwa ternyata sebagian besar pejabat negara di pusat maupun daerah tetap memiliki pola pikir Orde Baru yang selalu melihat kekerasan sebagai satu-satunya cara dalam menghadapi perbedaan," tandas salah satu pendiri Forum Kota itu.[rmol/hta]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa