
Tim yang berjumlah lebih dari tiga orang itu tiba sekitar pukul 11.30 WIB. Salah satu tim menggunakan kendaraan minibus nopol B-1892-UFR. Selain itu juga ada tim dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Tim langsung masuk ke Laboratorium Termodinamika PAU Ilmu Rekayasa yang terletak di lantai tiga salah satu laboratorium ITB itu.
Sebelumnya tim KPK menjemput saksi pelapor kasus simulator SIM yang juga tersangka dalam kasus itu, Sukotjo Bambang dari Rutan Kebonwaru Kota Bandung sekitar pukul 09.30 WIB.
Sukotjo Bambang didampingi oleh penasihat hukumnya Erik S Paat serta pengawalan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Erik S Paat membenarkan kliennya diberitahu dan dijemput untuk melakukan kroscek terkait alat peraga mengemudi itu di salah satu laboratorium di ITB.
"Ya katanya ada alat simulator itu di ITB, dan hari ini dilakukan kroscek terkait alat itu, untuk dibedah komponennya," kata Erik S Paat.
Erik menyebutkan, kroscek yang dilakukan di Laboratorium Termodinamika PAU Ilmu Rekayasa ITB itu kemungkinan atas permintaan dari BPK, karena dalam kasus ini disebutkan ada kerugian negara.
Proses kroscek itu, menurut dia, untuk mengetahui komponen dan spesifikasi yang digunakan untuk proses produksi alat peraga mengemudi itu.
"Pemeriksaan komponen ini dilakukan untuk mengetahui spesifikasinya seperti apa, namun saya tidak tahu apa alat peraga itu buatan perusakan klien kami atau yang lain," kata Erik S Paat.
Sementara itu Sukotjo Bambang yang ikut dalam rombongan itu hanya tersenyum ke arah para pewarta, ketika ditanyakan materi dari kroscek itu, pria itu hanya mengangguk-angguk.
Hingga pukul 12.45 WIB, tim KPK masih berada di dalam ruangan Laboratorium Termodinamika PAU Ilmu Rekayasa ITB. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA