Semoga saja kunjungan Kapolri Jenderal Timur Pradopo ke Lampung Selatan Minggu kemarin (4/11) dapat mendorong stabilitas keamanan, dan tidak hanya bersifat formalitas dan seremonial belaka.
"Kehadiran Pak Timur diharapkan mampu mengajak para tokoh setempat untuk duduk bersama untuk membahas kondisi keamanan keamanan. Sehingga ada rekonsiliasi yang di mediasi oleh Pak Timur secara langsung," kata anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboebakar Al Habsy, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Senin, 5/11).
Harapan ini, ungkap Aboebakar, tentu saja tidak berlebihan. Apalagi sebelumnya upaya mediasi yang digagas oleh Kapolda masih belum mendapatkan hasil yang signifikan.
Aboebakar pun yakin kehadiran Timur ke lapangan akan mampu mendorong mentalitas 4.000 aparat polisi yang sudah berhari-hari bertugas. Dan ini dapat menjadi suplement psikologis buat polisi yang barangkali juga sudah jenuh dan stress.
"Karenanya kehadiran Pak Timur dapat membangun kembali kondisi psikologis aparat tersebut, sehingga akan mampu mengemban tugas dengan baik," ungkap Aboebakar.
Aboebakar mengingatkan bahwa seharusnya konflik seperti ini bisa diantisipasi dan diatasi dengan UU No 17/2012 tentang Penanganan Konflik Sosial. Sehingga insiden Lampung tidak perlu terjadi atau bahkan berulang.
"Sayang memang, sampai saat ini pemerintah belum mengeluarkan PP dari UU tersebut, padahal itu sangat dibutuhkan," sesal Aboebakar.
Penyusunan PP tersebut, lanjut Aboebakar, seharusnya diprioritaskan, karena banyak konflik yang terjadi di berbagai daerah.
"Dengan adanya PP berarti UU tersebut dapat dilaksanakan, pemerintah pusat ataupun daerah dapat mengeksekusinya dengan baik. Termasuk mekanisme komunikasi dan koordinasi dengan polri akan bisa terselenggara dengan baik," demikian Aboebakar. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA