MBC. Republik Islam Iran selalu mendapat tudingan dan tuduhan yang tidak baik dari negara-negara asing, terutama Amerika Serikat (AS ) dan Israel, terkait pengembangan tenaga nuklir. Bahkan dengan lobi Israel dan AS banyak negara yang memboikot ekonomi dan perbankan negara Iran.
Menurut wakil pemimpin spritual Iran (rahbar) Ayatullah Imam Ali Khemeni, Ayatullah Muhammad Ali Taskhiri, pihak asing selalu menuduh Iran mengembangkan energi nuklir untuk pengembangan senjata pemusnah masal. Ayatullah Ali Taskhiri pun menegaskan bahwa tudingan tersebut sangat salah.
"Ini akibat Israel dan AS yang tidak mau berdialog dengan jujur, tudingan itu sangat salah," tegas Ayatullah di kediaman Duta Besar Iran untuk Indonesia, di Jalan Madiun, Menteng, Jakarta, Minggu malam (4/11)
Ayatullah mengatakan bahwa Iran justru mengembangkan energi nuklir tersebut sebagai energi alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rakyat baik di bidang kesehatan maupun pendidikan. Ayatullah pun menegaskan bahwa Iran sudah selalu bersedia dialog namun yang dilakukan negara barat justru menggunakan kebijakan carrot and stick kepada negaranya.
Namun, Ayatullah menyatakan Iran tidak akan gentar dan akan maju dengan pengembangan nuklir demi kemajuan negaranya di tengah kerasnya tudingan Barat dan boikot ekonomi yang dihadapi Iran.
"Kami selalu tegaskan tidak ada pengalihan pengembangan nuklir di Iran. Nuklir kita untuk damai," cetus Ayatullah, yang juga Ketua Organisasi Pendekatan Antara Madzhab-mazdhab Islam,
Padahal menurut Ayatullah, sudah terbukti dengan adanya 22 laporan dari badan pengawas atom Internasional atau yang dikenal dengan International Atomic Energyy Agency (IAEA) terkait dengan nuklir yang tidak menyebutkan adanya indikasi peralihan fungsi sumber daya alam tersebut guna kepentingan perang. Ayatullah menambahkan malah kamera IAEA sudah 24 jam mengontrol Iran dan Iran terbukti tidak kembangkan nuklir untuk senjata.
Masih kat Ayatullah, Iran mengembangkan uranimum untuk tenaga nuklir mencapai 3,5 sampai 5 persen saja. Iran juga hanya akan menaikkan kandungan uranium nuklir sampai 20 persen dan itu hanya untuk pembangkit tenaga nuklir di kota dekat Taheran serta digunakan untuk produk kesehatan 500 jiwa warga Iran.
"Barat mengajak perang. Kami gunakan hak kami secara legal, bukan menentang. Kami bertanggungjawab buat generasi penerus kami demi kemajuan Iran," demikian Ayatullah. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA