MBC. Kasus dugaan korupsi pembangunan Sekolah Olahraga Nasional (SON) Hambalang di bukit Sentul, Bogor harus dikawal dengan ketat. Hal itu, supaya kasus yang berbiaya Rp 2,5 trilliun tersebut tidak mandek di tengah jalan seperti kasus kasus besar lain yang tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kalau tak kita kawal dengan ketat, dapat senasib dengan kasus century," ujar Direktur Lingkar Madani (LIMA) kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat tadi (minggu, 4/11).
Menurut dia, kasus Hambalang semakin hari semakin mengambang. Tidak ada perkembangan signifikant di kasus yang sudah menyangkakan Kabag Keuangan dan rumah Tangga Kemnpora, Deddy Kusdinar tersebut.
"Sekarang dimulai dengan memperlambat penetapan kasus ini ke arah yang lebih menentukan," terangnya.
"Tentu dengan berbagai argumen. Antara lain soal mencari dua alat bukti dan tentunya diiringi dengan pemanggilan sana-sini," sambungnya.
Cara-cara itu, dinilai Ray sebagai trik untuk menarik ulur kasus tersebut, supaya nantinya terlupakan seiring dengan berlalunya waktu.
"Mungkin nanti di tengah akan dibuat skenario lain untuk menutupi kasus ini," demikian Ray. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA