Warga muslim di dunia saat ini sedang menghadapi masalah sulit. Masalah yang paling sulit adalah gerakan untuk mengembalikan hakikat jati diri dan ideologi kaum muslim.Demikian disampaikan Dubes Iran untuk Indonesia, Mahmoud Farazandeh, saat Seminar Internasional Hari Idul Ghaadir di Padepokan Silat TMII, Jakarta, Sabtu (3/11).
Mahmoud menjabarkan ada banyak elemen kekuasaan di antaranya adalah ekonomi dan militer. Namun menurut Mahmoud ada lagi kekuasaan yang lebih besar dari keduanya yakni ideologi.
Mahmoud mengungkapkan, ideologi Komunis yang membesarkan Uni Soviet bisa jatuh dan rapuh saat ini. Juga dengan ideologi liberal demokrasi yang dianut oleh negara-negara barat yang saat ini semakin mengalami kemunduran.
"satu-satunya ideologi yang diterima oleh logika dan yang bisa menjawab lemahnya ideologi yang hancur lainnya adalah Islam," tegas Mahmoud.
Oleh karenanya, Mahmoud menegaskan pentinga umat Islam bersatu terutama antara Sunni dan Syiah yang memang secara politis berbeda. Karena menurut Mahmoud salah satu faktor yang paling penting untuk menguatkan ideologi Islam dan membuat Islam kuat adalah menyatu.
Mahmoud menggambarkan bagaimana dahulu khilafah dan imamah sebetulnya bisa bersinergi dengan keteladan Imam Ali yang juga membantu para khulafaurrasyidin.
"Islam saat ini sedang dicoba dirusak oleh pihak luar dengan cara memecah dan mengobok-obok sekte dan kerukunan antar Islam," ungkap Mahmoud.
Mahmoud berharap umat Muslim banyak belajar dari Rasulullah yang punyaa hari terbuka dengar pendapat dan selalu mencegah pecah belah dalam umat Islam. Mahmoud juga berharap umat Islam belajar dari Ali yang sabar dan tabah menjaga satu ideologi yakni pembebasan dan kebahagiaan bagi umat Islam.
"Kaum muslimin saat ini terindas, tapi yakin akan ada imam yang akan muncul jika kita bersatu," demikian Mahmoud. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA