MBC. Lebih dari 50 persen perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah belum mampu berperan menjadi "jantung" atau pusat pembelajaran di sekolah yang bersangkutan karena berbagai faktor.
"Salah satunya adalah dari petugas atau pengelola perpustakaan sekolah yang belum termotivasi untuk benar-benar mengelola perpustakaan sekolah dengan baik," kata Pelaksana Tugas Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta Afia Rosdiana di sela-sela sarasehan Masa Depan Perpustakaan Sekolah di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, dari hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, masih banyak pengelola perpustakaan sekolah yang kurang bisa menyampaikan pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah yang baik kepada sekolah sehingga sekolah bisa memberikan perhatian lebih besar.
Afia mengatakan, seluruh sekolah di Kota Yogyakarta dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah umum atau sederajat, baik negeri atau swasta telah memiliki fasilitas perpustakaan sekolah.
Namun, sebagian besar perpustakaan sekolah yang dikelola kurang baik sehingga tidak mampu menjadi "jantung" sekolah justru berada di tingkat sekolah menengah pertama.
"Perpustakaan yang dikelola dengan baik rata-rata berada di tingkat sekolah dasar," katanya yang menyatakan masih ada perbedaan yang sangat besar karena ada perpustakaan sekolah yang dikelola sangat baik namun ada juga yang buruk.
Ia menyebut perpustakaan sekolah yang ideal sehingga bisa berfungsi sebagai "jantung" sekolah tidak hanya dimanfaatkan untuk pinjam meminjam buku paket saja melainkan juga ada kegiatan lain yang mendukung.
"Dari sarana dan prasarana juga harus baik, koleksi dilengkapi dengan literatur lain serta ada kegiatan pendukung," katanya. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA