Desakan agar Total E&P Indonesie angkat kaki dari Blok Migas Mahakam setelah masa kontraknya habis pada 2017 mendatang semakin nyaring.
Ketua Komisi VIII DPR Sutan Bhatoegana, mengungkapkan, setelah kontrak dengan perusahaan asal Perancis habis, Blok Migas yang terdapat di Kalimantan Timur itu harus dikelola PT. Pertamina. "Saya rasa Pertamina bisa dan harus sanggup," ujarnya, Minggu, (28/10).
Sutan yakin, kalau perusahaan plat merah itu yang menjadi operator, tentu akan memberikan keuntungan lebih besar bagi rakyat Indonesia. "Kalau negara (operatornya), akan paten barang tu," tekan Sutan.
Meski begitu, Ketua DPP Partai Demokrat ini mengakui PT Pertamina akan menemui masalah bila menjadi operator Blok Migas tersebut. Tapi, dia yakin ada solusinya. "Masahnya adalah di dana. (Tapi) bisa saja nanti Pertamina meminjam," ungkapnya. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA