Cita-cita dan tujuan kemerdekaan nasional yang diperjuangkan oleh kaum muda Indonesia sejak 28 Oktober 1928 dan pendiri bangsa ini pada 1945 semakin hari semakin kabur. Pasalnya, kebijakan demi kebijakan yang dibuat oleh penguasa negeri ini selalu menghamba kepada pemodal asing dan bukan demi kepentingan rakyat.
Keberpihakan pemerintah dengan pemodal asing ini telah mengakibatkan rakyat menjadi miskin karena terlantar tidak mendapat pekerjaan serta penghidupan yang layak.
Untuk itu, pada peringatan 84 tahun Sumpah Pemuda ini, Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EN-LMND) mengajak rakyat dan kaum muda untuk bergandengan tangan membangun Indonesia baru tanpa kemiskinan dan pengangguran.
"Kita semua rindu akan Indonesia baru yang bermartabat, yang rakyatnya nyaman berkerja dan elitnya tidak lagi korupsi. Cukup sudah kemiskinan," ujar Ketua Umum EN-LMND, Lamen Hendra Saputra dalam rilis yang diterima redaksi (Minggu, 28/10).
Lamen mengaku ironis kala melihat beban biaya hidup yang semakin tinggi dan penghasilan rakyat banyak yang menurun, sementara disisi lain, pemerintah pro pasar bebas atau Neoliberalisme dan Korup (SBY-Boediono), yang berkuasa saat ini tanpa malu-malu justru mengatakan bahwa kemiskinan dan pengangguran di negeri ini telah menurun.
"Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai kaum tersebut mampu merubahnya dengan kekuatan yang dimilikinya,” ujar Lamen mengutip dalil Al Quran.
Lebih lanjut, Lamen menyerukan agar semua elemen Indonesia bersatu untuk menyudahi kepemimpinan SBY-Boediono yang gagal mewujudkan cita-cita bangsa ini.
"Turunkan SBY-BOEDIONO sekarang juga!," demikian Lamen.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA