Bukan hanya di Tasikmalaya, cacing hati pun menyerang hewan kurban di Yogyakarta. Petugas dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian Kota Yogyakarta menemukan cacing hati empat tempat penyembelihan di Kecamatan Umbulharjo.
"Temuan cacing hati masih ada. Dari empat tempat penyembelihan di Kecamatan Umbulharjo yang kami pantau, ada tujuh sapi yang terkena cacing hati," kata Kepala Seksi Pengawasan Mutu Komoditas dan Kesehatan Hewan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Endang Finiarti di Yogyakarta, Jumat (26/10).
Namun, menurut dia, temuan cacing hati di tempat penyembelihan di Kecamatan Umbulharjo tersebut baru menyerang pembuluh darah di hati sehingga daging hewan kurban tersebut masih bisa dikonsumsi.
"Sementara itu, untuk bagian hati sapi yang terkena cacing, sudah diamankan karena tidak boleh dikonsumsi," katanya.
Hati sapi yang terserang cacing biasanya berwarna lebih gelap dan terdapat lubang-lubang kecil.
Cacing hati berbentuk segitiga, pipih, berwarna abu-abu kehijauan sampai kecoklatan dengan panjang tubuh antara dua hingga tiga centimeter.
"Sampai saat ini, cacing hanya ditemukan menyerang hati belum ada yang menyebar ke bagian tubuh lain. Jika sudah menyebar ke daging maka itu patut diwaspadai," katanya.
Selain kasus cacing hati, petugas dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian juga menemukan satu ekor sapi yang menderita skabies atau penyakit kulit.
"Penyakit ini tidak merusak kualitas daging. Tetapi, kami meminta agar sapi ini tidak disembelih dan diganti dengan sapi yang benar-benar sehat," katanya.
Di Kota Yogyakarta terdapat sebanyak 421 lokasi penyembelihan hewan kurban yang telah terdaftar. Petugas dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dibantu dokter hewan dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada akan melakukan pemantauan "post mortem" di seluruh lokasi penyembelihan.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pertanian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Benny Nurhantara mengatakan, jika masyarakat melihat indikasi kondisi daging kurban tidak baik, maka bisa memanggil petugas pemantau untuk datang ke lokasi dan memastikan kondisi daging.
"Penyakit yang cukup sering ditemukan adalah cacing hati. Hati yang terserang cacing harus dibakar dan dikubur," katanya. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA