Berkali-kali Komisi Pemilihan Umum (KPU) memundurkan pengumuman hasil verfikasi partai politik. Dan bila melampaui pukul 00.00 WIB tanggal 25 Oktober ini, maka KPU jelas-jelas melanggar aturan PKPU Nomor 11/2012, khususnya tentang tahapan jadwal verifikasi.
Merangkai dari berbagai pernyataan sejumlah anggota komisioner sejak tanggal 15 Oktober, kata Ketua DPP Partai Bulan Bintang (PBB) bidang Pemenangan Pemilu Amrullah Andi Hamid, ternyata demikian banyak parpol yang tidak dapat melengkapi dokumen berkas verifikasi administrasi dengan menggunakan sistem informasi partai politik (sipol) sesuai kehendak KPU. Kemudian KPU mengakui harus bekerja keras untuk mensipolkan data dokumen dan berkas sebagamiana yang telah dipenuhi oleh 9 parpol pada tanggal 15 Oktober sebelum penutupan pukul 16.00 WIB.
Menurut Amrullah, kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 25/10), kekawatiran serius mungkin saja akan kembali terjadi, jika kelengkapan berkas, dokumen, administrasi saja belum sempurna oleh jumlah banyak parpol maka faktual di lapangan, realitas di lapangan mulai tingkat kabupaten/kota hingga kecamatan boleh jadi tidak lebih baik dari kondisi administrasi dokumen yang dimilikinya saat ini. Dan KPU dengan kerja keras, telah membantunya mensipolkan dokumen administrasi parpol-parpol tersebut.
"Lalu KPU terlalu memaksakan diri berkelakuan baik, apakah ada tekanan, atau balas budi, karena parpol tertentu telah memilih anggota komisioner, atau karena ketergantungan anggaran, wallahualam bissawab, tiada yang tidak mungkin bisa saja terjadi," kata Amrullah, yang juga menyampaikan surat terbuka ini kepada komisioner KPU dan Bawaslu.
Hal ini, lanjut Amrullah, tentu saja menjadi preseden yang tak patut diulangi, apalagi diikuti. Bila KPU mulai membudayakan ketidakkonsistenan, atau membantu mensipolkan data, tidak menutup kemungkinan membantu "melengkapi" dokumen dan jumlah infrastruktur serta anggota yang semestinya tidak terpenuhi, hanya karena untuk meloloskannya.
"Dan ini bisa terulang pada hari pemungutan dan penghitungan suara, bagaimana membantu menambahkan suara pada sejumlah caleg dan parpol agar bisa lolos dan "memenangkan" pemilu 2014," demikian Amrullah. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA