post image
KOMENTAR
Pipa minyak milik Pertamina di Kabupaten Musi Banyuasin terus dicuri. Dalam periode Januari-Oktober 2012, tercatat ada 662 kasus pencurian. Bahkan setelah 3 Oktober-21 Oktober 2012 kasus pencurian meningkat luar biasa yakni mencapai 702 kasus.

Melihat banyaknya kasus yang terjadi, Kepala Perwakilan BP Migas Sumatera Bagian Selatan Setia Budi menganggap, bahwa Musi Ba­nyuasin merupakan ibu­kotanya pencurian minyak di Indonesia. "Ke­jadian di Musi itu seperti sudah biasa. Ini yang tidak boleh ter­ulang lagi di masa mendatang,"katanya dalam sebuah dis­kusi di Jakarta, kemarin.

Dikatakan Setia, dengan ada­nya Perda Musi Banyuasin no­mor 26 Tahun 2007 tentang mele­galkan pengelolaan sumur tua. Dianggap sebagai salah satu oknum pendukung munculnya pen­curian minyak mentah. Ka­rena pencurian minyak terse­but sudah dilakukan secara ber­jamaah. "Semenjak pemda mene­rapkan Perda itu, maka membuat angka pencurian minyak semakin meningkat," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah daerah Musi Banyuasin untuk segera mencabut Perda 26/2007 dan menutup sumur-sumur tua.  Mana mungkin sumur tua bisa produksi ratusan barel per hari,” tudingnya.

Di tempat yang sama, Public Relations Manager Pertamina EP Agus Amperianto menuturkan, pihaknya sedang melakukan ko­ordinasi dengan pihak-pihak kea­manan untuk melakukan ko­ordinasi. Karena, penjagaan ter­hadap pipa minyak bukanlah hal yang mudah.

Sementara itu, Wakil Ketua Ko­misi III  DPR Tjatur Sapto Edi menilai, maraknya kasus pencurian minyak akibat kurangnya koordinasi antara pihak kepolisian dengan Pertamina. Seharusnya, kedua lem­baga saling ber sinergi.  [rmol/hta]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi