MBC. Lima orang tewas dalam serangkaian aksi kekerasan di Lombok Tengah dan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Short Message Service (SMS) provokatif berisi kabar penculikan dan penjualan organ manusia menjadi penyebabnya.
Penyidik Kepolisian hingga telah memeriksa lima saksi untuk menyelidiki penyebar SMS provokatof tersebut. Saksi-saksi tersebut berasal dari warga.
"Kita menyelidiki asal usul SMS itu dari mana," Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Boy Rafli Amar di kantornya, Jakarta, Rabu (24/10).
Dia menjelaskan, tidak benar bila SMS tersebut dikeluarkan oleh pihak kepolisian setempat, sebagaimana pengakuan dalam SMS tersebut.
Boy heran dengan penyebaran isu penculikan dan penjualan organ manusia begitu cepat di tengah-tengah masyarakat NTB. Dan menjadi pertanyaan mengapa masyarakat begiru cepat menanggapinya secara anarkis.
"Masyarakat tenang, jangan ngamuk, ini kerjaan yang tidak mudah dalam rangka orang yang terprovokasi diminta untuk tenang," pungkasnya. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA