Sekalipun terkena badai pailit, anak perusahaan Telkom, Telkomsel, mampu meraup pendapatan di kuartal tiga tahun ini sebesar Rp 39,858 triliun atau naik 11 persen. Ditambah, laba bersih mencapai Rp 11,72 triliun atau naik 23 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Direktur Utama Telkomsel, Alex Sinaga mengungkapkan, sejak kuartal ketiga Telkomsel berhasil mencatat rekor pendapatan bulanan tertinggi dalam sejarah perusahaan sebesar Rp 5 triliun. Pertumbuhan pendapatan hingga 30 September ini, menurut Alex, merupakan yang tertinggi sejak tahun 2008.
"Peningkatan ini menunjukan bahwa Telkomsel mampu menjaga kondisi perusahaan menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menghadirkan solusi dan layanan mobile lifestyle kepada 121 juta pelanggan di Tanah Air," ujar Alex di Jakarta (Rabu, 24/10).
Sementara itu, saat dihubungi, Ketua Komisi VI bidang BUMN Airlangga Hartato menyambut baik peningkatan pendapatan dan laba telkomsel tahun ini. Diharapkan, kasus pailit tak mengganggu kinerja perusahaan. Pelayanan kepada pelanggan pun harus ditingkatkan.
"Telkomsel merupakan aset terbesar Telkom yang merupakan induk listing di bursa Indonesia dan bursa New York. Sehingga perlu penanganan yang serius dari pemerintah agar bisnis telekomunikasi tak terganggu," kata Politisi Golkar ini.
Sementara itu, Telkom juga mencatat pendapatan yang gemilang sebesar Rp 56,9 triliun, meningkat 7,6 persen. Pendapatan dari layanan seluler, diakui masih memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan Telkom, diikuti oleh Data, Internet dan IT Services.
"Status pailit Telkomsel diyakini tidak akan mempengaruhi kinerja dan saham Telkom di pasar," papar Kepala riset Trust Securities, Reza Priambada.
Dewan Pakar Masyarakat Investor Sekuritas Seluruh Indonesia, Johannes Sutikno menambahkan, putusan pailit ini dipastikan tidak akan mengganggu investor dan kinerja BUMN telekomunikasi.
"Persoalan hukum yang menimpa Telkomsel tidak akan membuat investor beranggapan kasus tersebut berdampak negatif bagi kinerja Telkom," tandasnya. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA