MBC. Seluruh kepala sekolah di Medan diimbau untuk tidak ikut-ikutan terlibat dalam kegiatan politik.
Demikian disampaikan Wali Kota Medan Rahudman Harahap saat membuka Musrenbang Dinas Pendidikan Tahun 2013 di Medan, Rabu (24/10).
"Saya minta kepala sekolah tidak ikut-ikutan berpolitik. Jangan siswa dimanfaatkan, saya tidak mau. Kepala sekolah sebagai aparatur sipil negara harus melakasnakan tugas pemerintah sebagai tenaga pendidik," katanya.
Kepala sekolah dari seluruh tingkatan harus fokus menjalankan tugas pokoknya sebagai tenaga pendidik dan melaksanakan proses belajar dan mengajar sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang sudah ada. Apalagi tujuan yang paling penting saat ini adalah peningkatan kualitas pendidikan di Kota Medan.
Para kepala sekolah lanjutnya, harus fokus mengevaluasi program yang telah dilaksanakan selama 2011, begitu juga dengan tahun 2012 dan selanjutnya apa yang harus dilakukan pada 2013.
Dengan demikian target peningkatan mutu pendidikan di Kota Medan dapat tercapai. Termasuk, sinergitas antara sekolah negeri dengan swasta maupun perguruan tinggi yang terkait dengan dunia pendidikan, jelasnya.
Mengenai kemungkinan ditemukannya kepala sekolah berpolitik, dia menegaskan ada sanksi yang akan diberikan. Namun sebelum sanksi dijatuhkan, dilihat dan diteliti terlebih dahulu apakah kepala sekolah yang bersangkutan benar-benar berpolitik.
"Jangan gara-gara berpolitik, sekolah ditinggalkan. Jangan gunakan sekolah untuk kegiatan di luar konteks pendidikan," katanya.
Saat ini suasana politik di Sumatera Utara sendiri mulai menghangat dengan akan digelarnya pemilihan gubernur daerah tersebut pada 2013. Sejumlah kandidat bakal calon Gubernur Sumut sudah mulai melakukan aktifitas politik dengan pemasangan spanduk dan baliho.
Partai-partai politik di Sumut juga sudah melakukan penjaringan bakal calon gubernur sebelum dimajukan secara resmi sebagai calon yang didukung. Seiring dengan itu masyarakat juga terlibat aksi dukung mendukung bakal calon kepala daerah. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA