MBC. Status Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Banyuwangi-Bondowoso, Jawa Timur, meningkat dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).
"Amplitudo maksimum gempa tremornya terus meningkat menjadi 12-15 milimeter, sehingga status Gunung Raung dinaikkan dari Waspada menjadi Siaga sejak Senin (22/10) pukul 20.30 WIB," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono di Bandung saat dihubungi dari Banyuwangi, Selasa (23/10).
Status Gunung Raung meningkat dari Normal (Level I) menjadi Waspada pada Kamis (18/10) pukul 21.00 WIB, empat hari kemudian statusnya ditingkatkan lagi ke Level III pada Senin (22/10).
Menurut Surono, aktivitas vulkanik Gunung Raung meningkat sejak Rabu (17/10) ditandai terekamnya gempa tremor vulkanik terus menerus dengan amplitudo rata-rata 2-4 milimeter, kemudian status ditingkatkan menjadi Waspada Kamis (18/10).
"Pada Jumat (19/10) dan Sabtu (20/10) terekam amplitudo gempa tremor vulkanik (energi) naik menjadi 8-10 milimeter, dengan amplitudo maksimum 25 milimeter dan teramati asap di puncak Gunung Raung yang tingginya mencapai 50 meter," tuturnya.
Ia menjelaskan gempa tremor terus meningkat menjadi 12-15 milimeter dengan amplitudo maksimum 30 milimeter hingga "overscale" yang diikuti dengan embusan asap dari puncak yang berkisar 50-75 meter.
"Dengan status Siaga, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Raung dan pendaki tidak mendekati kawah yang ada di puncak dalam radius 3 kilometer dari pusat kawah aktif," paparnya.
Surono mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Raung tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang letusan gunung tersebut karena PVMBG selalu berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, BPBD Bondowoso, dan BPBD Banyuwangi tentang aktivitas terkini. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA