Partai Gerindra mengapresiasi kinerja Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) dalam sepekan sejak pelantikannya, dan yakin bahwa rencana maupun kebijakan yang sudah mereka telurkan mampu membuat DKI berubah jadi lebih baik.
"Kehawatiran bahwa akan ada reaksi penolakan dari masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi dan Ahok di DKI, ternyata tidak terbukti," ujar anggota Dewan Pembina Gerindra, Martin Hutabarat, kepada JakartaBagus.Com, Selasa siang (23/10).
Menurut pengamatan Gerindra, rakyat terkesan dengan ide-ide dan deretan langkah yang diperlihatkan Jokowi-Ahok dalam sepekan pertama. Program Jokowi yang memboyong para stafnya untuk lebih banyak turun ke lapangan menemui warga Jakarta, lanjut Martin, menunjukkan konsistensi gaya kepemimpinan yang merakyat.
"Mereka mendapat simpati besar bukan hanya dari warga yang sudah memilihnya, tapi juga dari warga yang tidak memilihnya pada Pilkada lalu. Mereka diterima sebagai milik semua masyarakat Jakarta," terang anggota Dewan di Komisi III itu.
Intinya, Gerindra cukup puas melihat kinerja Jokowi-Ahok di pekan pertama yang sudah membawa banyak perubahan dan mendapat simpati luas.
"Kami akan mengawalnya terus agar bisa membawa kemajuan dan kesejahteraan pada masyarakat banyak," pungkas Martin.
Beberapa waktu lalu, apresiasi kepada pasangan pemimpin Jakarta yang baru itu juga datang dari mantan Wagub, Prijanto. Dia melihat dari sisi pembagian tugas mereka.
"Dari perspektif kepemimpinan, ini mirip militer. Jadi komandan keluar untuk mempelajari segala sesuatu, sedangkan wakil dan staf mengurus rumah tangga," ujar Prijanto, usai bertemu Wagub Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Kamis pekan lalu.
Memang, pasangan yang tenar dengan nama Jokowi dan Ahok itu sudah berkomitmen bagi tugas. Joko Widodo lebih banyak turun ke lapangan agar mengetahui langsung kondisi warganya, sedangkan Basuki fokus bertugas mengawasi fungsi internal pemerintahan.
Prijanto memujinya sebagai pembagian tugas yang ideal. Selain mirip organisasi militer, menurut Prijanto, pembagian tugas antara gubernur dan wakilnya memang seharusnya seperti yang dilakukan oleh Joko dan Basuki. Jokowi sebagai komandan harus mengetahui permasalahan yang ada di lapangan secara langsung. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA