Penolakan terhadap RUU Keamanan Nasional (Kamnas) semakin kuat. Salah satu penolakan dilakukan oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PB HMI). PB HMI pun menyerukan status Siaga Satu bagi seluruh kadernya di Indonesia agar turun ke jalan menentang RUU Kamnas dalam waktu dekat.
"Bagi setiap kader HMI di seluruh Indonesia untuk bersiaga melakukan aksi secara massif dan kontinyu dalam waktu dekat demi menentang usaha pemerintah menggolkan RUU Kamnas ini," ujar Sekjend PB HMI, Rizal Akbar Tanjung, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Senin, 22/10).
Menurut Rizal, apapun alasannya, RUU Kamnas sangat tidak logis. Dan asal-pasal di dalam draft RUU yang dibuat pemerintahan SBY ini jelas menjadi ancaman bagi kebebasan sipil.
"Pemerintah berupaya membasmi demokrasi dengan alasan keamanan tetapi menerapkan pendekatan militer," tegas Rizal.
Upaya mati-matian pemerintah menggolkan RUU ini menjadi UU Kamnas, yang menggusur demokrasi dengan pendekatan militer, lanjut Rizal, sama saja menjadikan negara sebagai pelaku teror bagi rakyatnya sendiri.
"PB HMI tidak bisa tinggal diam kalau sudah ada rencana keji pemerintah terhadap rakyatnya sendiri. Kami akan melawan," tegas Rizal.
Selain melakukan aksi massa berdemontrasi, Rizal memastikan kalau PB HMI bersama seluruh jaringan elemen lain mahasiswa segera menggelar dialog di berbagai kampus termasuk di berbagai kantong-kantong buruh untuk mensosialisasikan betapa berbahayanya RUU Kamnas ini bagi rakyat Indonesia.
"Berbagai pasal yang berisi rencana busuk pemerintah akan kami ungkap sekaligus akan kami ungkap siapa saja kekuatan di belakang RUU Kamnas ini, yaitu kombinasi kekuatan bisnis, militer dan politisi termasuk aktor-aktornya akan kami ungkap," demikian Rizal. [rml/hta]
KOMENTAR ANDA