MBC. Sebuah gereja di Kelurahan Madale, Kota Poso, Sulawesi Tengah, terbakar pada Senin dini hari sekitar pukul 02.00 WITA. Namun tidak ada korban jiwa.
Seorang saksi mata anggota Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) yang terbakar itu mengemukakan, api menghanguskan sebagian besar rumah tempat tinggal pendeta (pastori) yang terletak berdempetan dengan bangunan gereja di bagian belakang.
"Untung saja aparat pemadam kebakaran segera tiba di lokasi dan warga sekitar turun membantu memadamkan kobaran api," ujar Ny. Salanggamo yang dihubungi melalui telepon.
Api juga sempat menyala di bagian dalam bangunan gereja dan membakar kotak persembahan yang terbuat dari kayu namun api tidak sampai berkobar.
Baik Ny Salanggamo maupun Pdt Semi Lagarense, seorang tokoh GPdI Sulawesi Tengah asal Poso menduga kebakaran ini dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTD).
"Sekeliling pastori itu dan di dalam gereja tercium bau bensin," ujar Semi Lagarense yang mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan Pdt. Aben, Gembala GPdI Madale yang terkena musibah tersebut.
Saksi lain menyebutkan, pada sekitar pukul 01.00 WITA, Pdt Aben dan keluarga terbangun dari tidurnya karena mencium ada bau bensin. Beberapa menit kemudian, tiba-tiba api menyala di bagian belakang pastori dan menghanguskan bangunan semi permanen tersebut namun tidak sampai musnah.
Pdt Aben dan istri bersama dua orang anaknya serta seorang jemaat yang tinggal bersama mereka bisa segera menyelamatkan diri.
Warga sekitar segera menolong memadamkan kobaran api menyusul mobil pemadam dan petugas keamanan dari kepolisian tiba segera di tempat kejadian.
Hingga berita Senin siang, polisi masih berjaga di gedung gereja tersebut dan memasang garis polisi untuk mengamankan TKP.
Sementara itu pada pukul 06.15 WITA, sebuah bom meledak di Pos Polisi Lalu Lintas Kelurahan Kawintuwu, kecamatan Poso Kota dan melukai seorang polisi lalu lintas dan anggota Satpam Bank BRI. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA