post image
KOMENTAR
MBC.  Sebanyak 11 kelurahan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, rawan terhadap penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Karena itu  warga diimbau waspada terhadap penyakit yang ditimbulkan oleh gigitan nyamuk aiedes aegepty itu.

"Saat ini jumlah penderita DBD mencapai delapan kasus atau menurun dibanding tahun sebelumnya. Meski terjadi penurunan kasus DBD kami mengimbau warga tetap mewaspadai penyebaran penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Dwi Heri Wibawa di Pekalongan (Minggu, 21/8).

Ia mengatakan sebelas daerah endemis DBD tersebut, antara lain Kelurahan Podosugih, Medono, Pasir Sari, Tegal Rejo, Landungsari, Poncol, Kraton, Kandang Panjang, Sugihwaras, dan Panjang baru.

Untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran DBD, katanya, warga juga diimbau menjaga keberisihan lingkungan, termasuk menguras air bak mandi dan menimbun atau membakar botol yang kemungkinan dijadikan tempat sarang nyamuk. Selain mewaspadai penyebaran DBD, warga juga diimbau terhadap serangan penyakit chikungunya saat memasuki musm hujan ini.

"Pada kondisi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini bisa mengancam setiap orang," katanya.

Menurut dia, memasuki musim hujan akan berpengaruh terhadap meningkatnya perkembangbiakan nyamuk sehingga kondisi tersebut rawan menimbulkan penyebaran penyakit chikungunya.

"Oleh karena itu, untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit itu maka kami imbau warga melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan menjaga perilaku hidup sehat," katanya. [ant/hta]

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam