MBC. Hari pertama di dalam tahanan, Nikita dikunjungi anaknya. Ia tidak mengeluh, malah disambut baik rekan satu sel.
Waktu berjalan cepat bagi Nikita Mirzani. Isak tangis, harapan lolos dari jerat hukum dan upayanya berdamai dengan korban menjadi sia-sia. Polisi lebih cepat memproses Nikita yang akhirnya resmi dipenjara karena kasus penganiayaan terhadap temannya sendiri, Olivia Maesandy di The Papillon -Shy Rooftop Cafe, Kemang, Jakarta awal September lalu. Ia mulai mendekam di rutan Polda sejak Rabu petang (17/10).
Tak butuh waktu lama, kemarin Nikita sudah mendapat kunjungan spesial. Sekitar pukul 12.40 WIB, seorang anak perempuan berumur 5 tahun dan berambut ikal tampak memasuki rutan bersama seorang perempuan dewasa. Bocah yang saat itu mengenakan baju biru itu adalah Laura Meizani Nasseru Asry, anak semata wayang Nikita dari pernikahannya yang gagal, 2007 lalu. Diantar tantenya, ia mengunjungi ibundanya di penjara.
Sering buat kegaduhan di luar, nyatanya Nikita disambut baik oleh rekan-rekan satu selnya. Ada sedikitnya lima perempuan yang menghuni sel yang sama dengan Nikita.
“Dia di dalam sel bersama lima-enam orang, tapi semua welcome kok sama dia,” ungkap Faizal Abidin Mangaweang, salah satu kuasa hukum Nikita, kemarin.
Herna Sutana, kuasa hukum lainnya menyebut, sekarang kondisi kesehatan kliennya sudah baik kembali, setelah penyakit maagnya sempat kambuh Rabu malam. “Pihak kepolisian menawarkan untuk perawatan, tetapi Nikita sudah merasa baikan, sudah oke, karena ada obat yang dibawanya sendiri,” beber Herna.
Dia bilang, Nikita juga sudah menyadari kesalahan yang dilakukannya. Ia tidak mengeluh meski kini harus menghuni sel. “Nggak ada yang dikeluhkan oleh dia. Nikita menyadari kesalahan yang dilakukan oleh dirinya,” kata Herna lagi.
Penahanan Nikita, artis bom seks sekaligus penyanyi ini secara langsung juga berdampak kepada label yang menaunginya, Nagaswara. Hal tersebut cukup mengganggu jadwal manggung Nikita di sejumlah daerah.
“Ada beberapa (jadwal manggung) di Pekanbaru, Yogya, dan ada juga program di televisi yang tidak berhubungan dengan label,” ungkap Suprianus, kuasa hukum dari label Nagaswara.
Suprianus juga menjabarkan kronologis versi Nikita mengenai kasus penganiayaan yang melibatkan dirinya di Shy Rooftop. Alkisah, saat itu Nikita baru saja pulang dari syuting sebuah program televisi pukul 02.00 WIB. Kemudian dia mendapat telepon dari temannya bernama Ami untuk bergabung ke pub tersebut.
“Ya sudah dia datang dan masuk ke dalam sudah ada temannya, Ami,” kata Suprianus.
Saat di dalam, Nikita mengaku sempat memperingatkan Ami yang berjoget tidak enak dilihat. Benar saja, saat itu Olivia Maesandy dan temannya sempat menertawakan aksi Ami tersebut.
Tidak terima, Ami datang dan beradu mulut hingga berkelahi. Nikita langsung berinisiatif untuk memisahkan keduanya. “Tapi mungkin kena rambutnya. Tapi, di CCTV seolah terlihat berbeda, Nikita disebut memukul Olivia, padahal tidak sama sekali. Dia hanya berniat melerai,” ujarnya.
Sebab itulah, Nikita hingga kemarin tak bersedia untuk menandatangani berita acara pemeriksaan. Pasalnya, dia bersikukuh tidak memukul sebagaimana didakwakan pihak penyidik Polda Metro Jaya.
Kata Suprianus, polisi mengandalkan saksi security, teman Olivia, dan CCTV klub malam tersebut, yang menurutnya sangatlah subyektif. “Kejadian itu tidak lama dan hanya berlangsung tiga menit,” ujarnya.
Dia juga mempertanyakan, kenapa pihak yang berkelahi, yaitu Ami, hingga kini masih belum diperiksa kepolisian. Kata polisi, Ami hingga kini masih buron.
Oleh polisi, bintang film Nenek Gayung dan Mama Minta Pulsa itu didakwa dengan pasal 351 tentang penganiayaan berat, karena memukul Olivia. Sementara ini, ia ditahan selama 20 hari. Permintaan penangguhan penahanan belum berhasil.
“Jika diperlukan perpanjangan (penahanan-red), akan diperpanjang lagi selama 20 hari,” cetus Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA