post image
KOMENTAR
. Penetapan Aburizal Bakrie sebagai capres dari Golkar dinilai terlalu prematur dan akan menjadi bumerang bagi Golkar.

"Penetapan lewat Rapimsus Golkar waktu itu tidak disosialisasikan dulu dan diputuskan tanpa melibatkan DPD II. Ini mengindikasikan kesan  pencapresan Ical tidak diamini seluruh lapisan Golkar," kata Wakil Ketua Umum Laskar Arief Rachman Hakim Angkatan 66, Mathias Tambing di Jakarta, Jumat  (19/10).

Mathias mengungkapkan itu terkait pelaksanaan  Rakernas Partai Golkar bertepatan dengan HUT Golkar pada 20 Oktober 2012 besok.

Dia juga  mengingatkan, jika partai Golkar tetap “keukeuh” menutup konvensi, berarti Golkar tidak mampu membaca perubahan politik sekarang.

"Pendukung partai pasti merasa tidak puas dan akan mengalihkan pilihannya ke calon lain," tandasnya.

Karena itu, Mathias berpendapat perlunya Rakernas Golkar mengevaluasi pencapresan Ical.

"Harus dievaluasi, apakah penetapan Ical sebagai capres masih akan mendapat dukungan masyarakat sampai tahun 2014. Kalau tidak, Golkar harus melaksanakan konvensi," imbaunya.

Mathias  mengatakan, DPP Golkar sangat bertanggung jawab dan akan menjadi tumpuan kesalahan jika Ical ternyata kalah dalam pilpres tahun 2014.

Dijelaskannya, jika ingin menang dalam pilpres tahun 2014 mendatang, partai Golkar harus melakukan konvensi secara terbuka dan berani menerima bakal calon presiden atau wakil presiden dari luar partai.

Melalui konvensi akan terjadi kompetisi secara terbuka, sehingga akan muncul figur atau tokoh sebagai bakal capres/cawapres memiliki elektabilitas tinggi karena disukai dan dijagokan oleh rakyat.

Perkembangan politik sekarang ini, kata dia,  bukan partai yang menjadi ukuran rakyat  menentukan pilihan calon pemimpinnya, melainkan lebih menitik beratkan  figur seseorang sebagai pertimbangannya.

Menurut Mathias, masyarakat sekarang lebih melihat figur-figur calon pemimpin antara lain dari
track recordnya, kejujuran dan kesederhanaannya. Mereka tidak lagi melihat latar belakang dari partai tertentu.

"Partai Golkar yang memiliki jam terbang tertinggi dibanding partai lainnya harus mampu membaca tanda-tanda zaman, khususnya menghadapi situasi politik 2014," terangnya.

Menurut dia, konvensi yang pernah diselenggarakan Golkar menjelang pilpres tahun 2004 akan mendapat dukungan luas dari kader dan simpatisan Golkar, baik di pusat maupun di daerah-daerah.

Ditambahkannya, dirinya meyakini dalam konvensi akan muncul figur atau tokoh nasional yang selama ini belum muncul ke permukaan. Terlepas mereka dari partai Golkar atau dari luar, pemenang konvensi pasti  mendapat dukungan luas.

"Jadi, kalau elektabilitas figur masih berada di bawah partai, jangan harap figur yang dicalonkan itu akan menang. Tapi, jika figur yang bersangkutan justru berada di atas elektabilitas partai, dipastikan dia mendapat dukungan masyarakat luas. Dukungan partai tidak ada artinya dibanding dukungan masyarakat luas," tegasnya. [dem]
 
 

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa