post image
KOMENTAR
Sukses mengasapi pebalap Yamaha Jorge Lorenzo di GP Jepang akhir pekan lalu, tidak membuat pebalap Repsol Honda Dani Pedrosa jumawa. Pedrosa mengaku belum memikirkan gelar juara, karena dia harus fokus di tiga seri tersisa.

Pedrosa bisa dibilang satu-satunya penantang serius Loren­zo dalam pemburuan gelar juara dunia musim ini. Berkat keme­na­ngan di Sirkuit Motegi, peba­lap asal Spanyol ini sukses me­nempati posisi kedua klasemen, sekaligus menempel Lorenzo di puncak klasemen. Poin Pedrosa hanya selisih 28 poin dari Lo­ren­zo yang mengantongi 310 poin.

Peluang Pedrosa untuk meraih gelar juara musim ini cukup be­sar, karena sedang berada di pun­cak performa. Meski  be­gitu, dia tidak mau terlalu memikirkan be­sar kecil­nya peluang yang dia pu­nya un­tuk menjadi juara du­nia. Pedrosa saat ini hanya fokus untuk me­menangi balapan di tiga seri ter­sisa musim ini.

“Saat ini saya sangat menik­mati balapan dan saya ingin terus seperti ini, berusaha maksimal dari sisi kami dan tidak memikir­kan hasil yang didapat orang lain,” ujar Pedrosa dikutip Autosport.

Namun, jalan juara dunia GP 250 itu bisa memenangi gelar MotoGP pertamanya musim ini pasti tak akan mudah. Kemena­ngan Pedrosa bergantung pada hasil yang didapat Lorenzo di balapan tersisa. Kalau Lorenzo bisa menambah 48 poin lagi, ma­ka apa pun hasil yang diraih Pe­drosa di tiga seri pamungkas tak akan berarti.

Jika melihat dua musim terak­hir, Pedrosa berpeluang kembali meraih kemenangan di GP Ma­laysia, akhir pekan nanti. Pasal­nya, di Sirkuit Sepang, Ped­rosa sukses me­raih tiga ke­menangan secara ber­untun.

“Ini sudah dua mu­sim sejak saya ter­akhir balapan di Se­pang dan saya sangat menantikannya se­ka­rang. Sulit mem­balap di sana karena cuaca panas, ada tikung­an cepat dan lambat, pe­ngere­man keras, trek lurus panjang, dan semua orang sudah punya re­ferensi dari hasil tes,”katanya.

“Meski begitu, kami perlu wait and see temperatur dan kon­disi trek pada hari Jumat seperti apa untuk memahami bagaimana ban akan bekerja karena biasa­nya akan sangat licin,” tutur Pedrosa.

Meski berpeluang membawa Repsol Honda mempertahankan gelar juara dunia MotoGP mu­sim ini, namun Pedrosa takkan mendapatkan bantuan ekstra dari tim yang dinaunginya.

Pedrosa bakal jadi single figh­ter karena Honda tak me­me­rin­tah­kan rekan se­tim Ped­rosa, Ca­sey Stoner, untuk mengulurkan tang­an, alias perintah team or­der, demi memenangkan Pedrosa.

Pedrosa juga berpikir bahwa se­pertinya Honda dan Sto­ner tak­kan ber­sedia me­la­kukan hal tak sportif itu, apalagi ini me­ru­pakan ta­hun ter­ak­hir Sto­ner sebe­lum sang ju­a­ra ber­ta­­han itu pen­­siun.

“Casey se­orang pe­­menang dan seper­tinya di se­ri-seri ter­akhir ka­riernya, dia takkan mem­bantu sa­ya. Se­tahu saya, Honda pun tak pernah me­­merin­tah­kan team or­der di ma­sa lalu,” tegas Lo­renzo.

Sementara, Stoner pun meng­aku tak men­­dapat perintah apa­­pun mengenai team order terkait per­saingan Ped­rosa dan Lorenzo.

“Mereka (tim Hon­da Repsol) tak pern­ah me­minta hal itu dan saya tak percaya me­­­re­ka akan me­me­­rin­tah­kannya. Bagi sa­ya, ke­juaraan ini ha­rus­lah se­lalu di­me­nangkan de­ng­an adil, tidak ka­rena re­kan setim anda mem­beri per­tolongan,” tun­tas Sto­ner.  [rmol/hta]

Juara Bertahan Liverpool Tersingkir Dari Liga Champion

Sebelumnya

Menang Tipis Dari KKBO Langkat United Jadi Modal PSMS Medan Jelang Laga Perdana Liga 2 Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Olahraga