Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama berhasil membayar kekalahannya atas calon Presiden Partai Republik Mitt Romney dalam debat presiden kedua, Selasa (16/10). Obama yang pada debat perdana tampak melempem, telah berubah menjadi sosok yang agresif melibas cecaran lawannya.
Debat berlangsung sengit dan Obama terus menyerang argumen Romney sejak acara dimulai. Ruangan debat yang dibuat terbuka di Universitas Hofstra, New York, membuat dua kandidat bisa menatap panel penanya atau langsung berhadapan muka bila menghendaki.
Isu domestik masih menjadi perhatian utama mulai dari pajak, lapangan kerja, hingga energi dan jaminan kesehatan. Sedangkan isu luar negeri yang dibahas adalah soal China dan penyerangan Konsulat AS di Benghazi, Libya, yang menewaskan Duta Besar Christopher Stevens, September lalu.
Dari survei CNN, sebanyak 46 persen pemilih menyebut Obama memenangi debat kedua tersebut. Cuma 39 persen pemilih menilai Romney-lah pemenangnya.
Dalam survei ini, para responden menyebut Romney lebih unggul dari Obama atas sejumlah isu. Termasuk perekonomian (58 persen untuk Romney dan 40 persen untuk Obama), pajak (51 persen untuk Romney dan 44 persen untuk Obama) dan defisit anggaran (59 persen untuk Romney dan 36 persen untuk Obama).
Mengenai kebijakan luar negeri, 49 persen responden menganggap Obama akan lebih baik menanganinya dan 47 persen mengatakan Romney akan lebih baik.
Dalam survei ini, CNN mensurvei 457 pemilih terdaftar yang telah menyaksikan debat itu dan yang telah ikut dalam survei serupa menyusul debat capres AS putaran pertama, 3 Oktober lalu.
Sedangkan jajak pendapat CBS News menunjukkan, 37 persen responden menyebut Obama memenangi debat kali ini. Sementara 30 persen responden menyebut Romney sebagai pemenang dan 33 persen menyebutnya imbang.
Sebelumnya dalam debat pertama, Obama dinilai pasif sementara Romney tampil agresif dan meyakinkan. Sejumlah analis dan hasil poling-poling pun menyebutkan Obama kalah dari Romney dalam debat pertama itu. Namun kini, Obama yang menguasai panggung. Selanjutnya mereka akan tampil dalam debat terakhir 22 Oktober.
“Saya pikir kubu Republik kecewa karena Romney gagal menyingkirkan Obama. Sementara kubu Demokrat lega karena presiden sekarang sudah kembali tampil total,” kata Linda Fowler, Profesor dari Dartmouth College.
Hal senada disampaikan John Pitney, Profesor dari Claremont McKenna College. “Penampilan presiden malam ini lebih bagus dibanding dalam debat di Denver. Cukup ketat, tapi saya mengunggulkan Obama,” kata McKenna.
Meski debat dianggap tidak akan terlalu signifikan mengubah pilihan warga AS, namun semua mata menyoroti acara ini.
Di Facebook, seorang pendukung Obama menulis,“Presiden berdebat jauh lebih baik malam ini. Dia sudah kembali ke arena. Mitt terbata-bata (soal Libya) dan menghina kelompok pemilih hispanik (dengan menyebut mereka ilegal).”
Debat putaran kedua dimoderatori jurnalis senior stasiun berita CNN, Candy Crowley. Obama dan Romney berdebat dengan format semi formal sambil disaksikan puluhan warga yang diundang ke ruang debat. Pada 22 Oktober, China akan menjadi isu utama dalam debat presiden pamungkas itu. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA