Jenazah bekas Raja Kamboja Norodom Sihanouk tiba di Phnom Penh, kemarin. Sekitar 100 ribu warga menyambut jasad Sihanouk yang memandang rakyatnya sebagai “anak-anaknya”.
Banyak warga, baik tua maupun muda berdiri di pinggir-pinggir jalan sembari mengenakan pakaian putih dan membawa bendera kecil Kamboja untuk menanti kedatangan jenazahnya. Sihanouk tetap populer meski telah turun takhta sejak 2004.
“Saya berharap untuk melihat jasad raja. Saya ingin melihat wajahnya untuk terakhir kali,” kata Mean Pichavisa (16), pelajar.
Setibanya di Kamboja, jenazah Sihanouk disemayamkan di Istana Kerajaan di Phnom Penh selama tiga bulan. Di sepanjang jalan ibukota Phnom Penh, foto-foto besar Sihanouk yang tersenyum dipasang.
Sihanouk meninggal dunia di Beijing, China, Senin (15/10) dini hari karena serangan jantung. Raja Kamboja Norodom Sihamoni dan Perdana Menteri Hun Sen terbang ke Beijing sejak Senin pagi waktu setempat untuk menerima jasad Sihanouk dan membawanya kembali ke Kamboja.
Konselor China Dai Bingguo yang merupakan pejabat tinggi China untuk urusan luar negeri, ikut mengawal pemulangan jenazah Sihanouk hingga ke Kamboja. Media lokal bahkan merilis foto Lapangan Tiananmen yang ikut mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi mendiang Sihanouk.
Sebelumnya, 20 konvoi kendaraan mengiringi jenaza Sihanouk yang dibawa dari Rumah Sakit Beijing, China menuju ke bandara. Tampak berjalan pelan sebuah bus yang didekorasi dengan pita kuning dan rangkaian bunga, yang di dalamnya terdapat peti mati Sihanouk. Iring-iringan tersebut bergerak menuju Bandara Beijing melalui jalan tol. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA