Rumah murah untuk wartawan di Bumi Permai, Parung Panjang, Bogor, rencananya akan segera dibangun pada awal November 2012. Rumah tipe 36 itu akan dibanderol seharga Rp 88 juta per unit.
Perum Perumnas juga berharap dana Public Service Obligation (PSO) bisa segera disetujui, supaya program perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bisa dipenuhi.
Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto menyatakan, untuk tahap pertama proyek rumah akan dibangun di sektor 3, sebanyak 500 unit dari total 1.000 unit. Sedangkan tahap dua, akan dibangun di sektor 4 dan 5.
“Pembangunan direncanakan mulai pada 7 November untuk tahap pertama di Bumi Permai, Parung Panjang,” kata Himawan saat dikontak Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, rumah murah ini memiliki akses mudah dilalui dan dekat dengan stasiun Parung. “Untuk akses sangat mudah karena dekat dengan stasiun Parung Panjang,” terangnya.
Sedangkan untuk rumah tipe 45 dan 70, kata Himawan, diperkirakan sekitar Rp 100 juta per unit. “Perumnas akan memberikan diskon buat wartawan,” ujar Himawan tanpa menyebutkan berapa potongan harga yang akan diberikan.
Perumnas berharap, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) bisa memberikan PSO, supaya harga rumah untuk wartawan itu bisa ditekan lebih murah dan terjangkau.
“Kami usahakan wartawan mendapatkan harga yang terbaik. Diharapkan ada kepastian dari pemerintah soal dana PSO ini,” harap Himawan.
Selain di Parung Panjang, lanjut Himawan, Perumnas juga telah menyediakan lahan tambahan untuk rumah wartawan di wilayah Bekasi. Lahan itu milik perusahaan swasta yang merupakan mitra usaha Perumnas.
“Lahan di Bekasi ini sedang dalam peninjauan untuk pemenuhan rumah bagi wartawan ke depan,” ungkapnya.
Himawan juga mengaku siap untuk membangun rumah di bawah tipe 36. Namun, ia belum memastikan kapan hal itu bisa direalisasikan.
“Kami siap bangun mengingat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang sudah membolehkan lagi pembangunan rumah di bawah tipe 36,” terangnya.
Deputi Bidang Perumahan Formal Kemenpera Paul Marpaung memastikan, rumah murah buat wartawan akan direalisasikan tahun ini.
“Rencananya awal November akan dimulai dibangun sebanyak 525 unit pada sektor 3 di Parung Panjang,” kata Paul.
Sampai saat ini, tercatat sebanyak 2.500 peminat yang sudah menyatakan untuk membeli, dan sebagian besar sudah menyerahkan salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Terkait PSO di proyek rumah wartawan ini, Paul mengatakan, permohohonan subsidi itu belum disetujui DPR, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) maupun Kementerian Keuangan. Namun, kementeriannya akan terus memperjuangkan PSO itu supaya bisa disetujui untuk menggenjot program perumahan.
Anggota Komisi V DPR bidang Perumahan Marwan Jafar berharap, pembangunan rumah wartawan bukan lagi sekadar janji. Tapi bagaimana rumah itu bisa segera direalisasikan.
“Kita akan terus mendorong Perumnas tidak hanya membantu penyediaan rumah buat wartawan saja, tetapi juga kalangan lain harus disediakan,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin Mohammad Said mengingatkan Kemenpera, agar program ini bukan lagi sekadar rencana dan berharap benar-benar bisa dibangun.
“Perumnas sebagai pengembang telah memastikan pembangunannya kapan. Ke depan tidak ada alasan lagi untuk menunda bahkan dihentikan. Kemenpera diminta untuk serius menggarap program tersebut, mengingat selama ini kebanyakan program Kemenpera hanya sebagai pencitraan,” kata Said.
Sebelumnya, program rumah murah di Citayam, Depok, Jawa Barat, batal dibangun. Pasalnya, Kemenpera tidak mampu membeli lahan di daerah tersebut. Selain legalitas lahan tidak jelas, harga tanah dengan nilai jual objek pajak (NJOP) dinilai terlalu mahal. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA