MBC. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Ahmed Zaki Iskandar, menyesalkan tindak kekerasan perwira TNI AU terhadap fotografer Riau Pos Didi Herwanto yang hendak mengambil gambar jatuhnya pesawat Hawk 200 kemarin.
Menurutnya, oknum TNI AU yang melakukan tindak kekerasan terhadap wartawan harus diproses sesuai hukum yang berlaku, baik itu secara intern organisasi maupun jalur hukum pidana.
"Secara internal organisasi, tentunya harus ada sanksi administrasi yang tegas terhadap oknum TNI AU yang melakukan tindakan kekerasan tersebut, " tutur Zaki (Rabu, 17/10).
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tangerang ini menambahkan peristiwa kekerasan terhadap wartawan yang dilakukan oknum TNI sungguh tidak mencerminkan jatidiri TNI yang selama ini mengatakan TNI berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
"Semestinya TNI mengedepankan proses dialog kepada masyarakat termasuk dengan kalangan pers, " tutur Zaki.
Lebih jauh Zaki mengatakan selain membuat kronologis peristiwa, TNI harus segera memberi keterangan dan menjelaskan mengapa lokasi jatuhnya pesawat Hawk tertutup untuk umum.
"Sebab, memang kadang-kadang ada jalur-jalur yang dipahami oleh TNI AU sendiri, apakah lokasi jatuhnya pesawat tersebut terbuka untuk umum atau tidak. Tapi bukan itu lantas dijadikan alasan untuk melakukan tindak kekerasan," tutur Zaki.
Anggota DPR yang disebut sebut sebagai calon kuat Bupati Kabupaten Tangerang ini mengapresiasi langkah TNI AU yang telah meminta maaf atas peristiwa tersebut. Namun, Zaki berharap TNI AU dapat membantu membantu proses pengobatan dan mengganti peralatan fotografer yang rusak akibat penganiayaan tersebut.
"Saya berharap peristiwa ini yang terakhir dan tidak terjadi lagi, " ujar Zaki. [zul]
KOMENTAR ANDA